Konservasi Badak
Badak diburu
karena culanya.
Baca Juga:
Indonesia Bidik Transaksi Karbon Rp16 Triliun di COP30 Brasil
Masih banyak
kebudayaan di Asia yang percaya bahwa cula badak merupakan obat tradisional
untuk berbagai penyakit, bahkan termasuk kanker.
Namun, secara
medis, "manfaat" cula badak tidak pernah terbukti.
Di luar
perburuan, badak menghadapi permasalahan besar lain, yaitu kesulitan bekembang
biak.
Baca Juga:
Berlomba-lomba Buat Inovasi, MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Solusi ITS dengan Sistem Pelacakan Sampah Digital
Selama 40
tahun penelitian, ditemukan bahwa sebanyak 70 persen populasi badak sumatera
betina (baik di penangkaran maupun di alam bebas) mengalami kendala reproduksi,
berupa timbulnya tumor dan kista dalam uterus (Schaffer, Agil, Zainudin 2020).
Artinya,
kehamilan alami (tanpa bantuan) dua kali lipat lebih mungkin untuk gagal
dibandingkan dengan berhasil.
Oleh karena
itu, diperlukan bantuan khusus campur tangan manusia, setidaknya sampai
populasinya kembali aman.