Perahu mereka terparkir layaknya kendaraan pribadi di depan rumah, siap digunakan kapan saja untuk mencari nafkah di laut.							
						
							
							
								Beberapa komunitas besar mereka dapat ditemukan di Teluk Tomini (Sulawesi Tengah), Kepulauan Sula (Maluku Utara), Pulau Bungin (NTB), hingga Pulau Wangi-Wangi (Wakatobi).							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Gubernur Riau Abdul Wahid Diamankan KPK, Diduga Terkait Proyek PUPR
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Kemampuan Menyelam yang Menakjubkan							
						
							
							
								Penelitian kolaboratif dari University of Copenhagen dan University of California, Berkeley, menemukan fakta mencengangkan: mereka punya limpa ajaib! Ya, limpa orang Bajo rata-rata 50 persen lebih besar dari manusia normal. 							
						
							
							
								Fungsi limpa sebagai penyimpan sel darah merah membuat mereka dapat menyimpan lebih banyak oksigen dalam darah saat menyelam.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										KUHP Baru Akan Berlaku Januari 2026, Ini Konsekuensi yang Harus Dipahami
									
									
										
									
								
							
							
								Menurut Ilardo, keunikan ini adalah hasil dari mutasi genetik yang diturunkan secara alami selama ratusan tahun karena seleksi lingkungan. 							
						
							
							
								“Mereka secara biologis lebih siap untuk bertahan dalam kondisi hipoksia (kekurangan oksigen),” jelasnya.							
						
							
							
								Dan memang, tak ada alat bantu modern yang digunakan saat menyelam, hanya kacamata kayu buatan tangan yang mencegah air masuk ke mata.