Mereka tertarik pindah karena potensi ekonomi Malaysia, dan sebagian kabur untuk menyelamatkan diri dari penindasan Pemerintahan Ching.
Alex Wong, peneliti linguistik Asia Timur, menjelaskan di Quora, Malaysia dan Singapura saat itu berada dalam koloni Inggris yang bernama British Straits Settlement, dan British Malaysia kemudian dipandang lebih makmur dari China.
Baca Juga:
Kosmetik Halal Indonesia Mendunia di MIHAS 2025, Bukukan Potensi Transaksi Rp213,79 Miliar
Gelombang migrasi juga didorong oleh pemerintahan Inggris di Malaysia yang menjanjikan pekerjaan layak di tambang timah, budidaya karet, dan perkebunan.
China sendiri saat itu perekonomiannya terpukul akibat Perang Opium, dan banyak warganya yang keluar negeri untuk mencari kehidupan lebih baik.
Situasinya sama seperti Hong Kong yang juga dikuasai Inggris, dan banyak orang China menuju ke sana guna memperbaiki nasib.
Baca Juga:
Tiga Emak-Emak Diduga Sindikat Copet di Amankan Polsek Jambi Timur
Encyclopedia melanjutkan, sebagian besar imigran berasal dari desa-desa dan kota-kota kecil di Provinsi Fujian dan Guangdong.
Setibanya di Malaya mereka bekerja sebagai buruh kontrak atau kuli.