WahanaNews.co | Spanyol bisa menjadi negara Barat pertama yang mengizinkan perempuan mengambil beberapa hari cuti haid dari tempat kerja, setiap bulan di bawah undang-undang baru yang diusulkan yang akan ditetapkan minggu depan.
Pemerintah Spanyol diperkirakan akan menyetujui tindakan tersebut, sebagai bagian dari rancangan undang-undang yang lebih luas tentang kesehatan reproduksi dan hak aborsi, yang rinciannya diharapkan akan diungkapkan pada Hari Selasa, menurut media nasional.
Baca Juga:
TNI Dipercaya Jaga Perdamaian di Afrika Tengah
Undang-undang yang diusulkan akan memperkenalkan setidaknya tiga hari sakit setiap bulan untuk wanita yang menderita nyeri haid yang parah, menurut surat kabar El Pais.
Surat kabar tersebut melaporkan, 'cuti yang diawasi secara medis' ini bahkan dapat diperpanjang hingga lima hari, untuk wanita dengan periode melumpuhkan yang menderita kram parah, mual, pusing dan muntah.
Di seluruh dunia, cuti menstruasi saat ini hanya ditawarkan di sejumlah kecil negara termasuk Jepang, Taiwan, Indonesia, Korea Selatan dan Zambia.
Baca Juga:
Miliki Kecepatan Super, Ini Rahasia Kereta Shinkansen Jepang
"Jika undang-undang Spanyol ini disahkan dan jika cuti berbayar, itu akan menetapkan standar global baru, standar emas," Elizabeth Hill, seorang profesor di University of Sydney yang telah mempelajari secara ekstensif kebijakan cuti menstruasi di seluruh dunia, mengatakan kepada Euronews Next, seperti dikutip 13 Mei.
Menurut Spanish Gynecology and Obstetrics Society, sekitar sepertiga wanita yang mengalami menstruasi menderita sakit parah yang dikenal sebagai dismenore.
Gejalanya meliputi sakit perut akut, diare, sakit kepala, dan demam.