Lanskap
geologi Pulau Belitung yang unik menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna
yang di antaranya hanya ditemukan di Belitung, seperti ikan hampala dan ikan
toman.
Keanekaragaman
hayati tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat Belitung di antaranya dengan
pemanfaatan tanaman herbal.
Baca Juga:
Kecelakaan Balon Udara di Turki Lukai 19 Wisatawan Indonesia, Satu Pilot Tewas
Penetapan
Geopark Belitong sebagai UNESCO Global Geopark merupakan upaya bersama dari
berbagai pemangku kepentingan baik Pemerintah Pusat dan Daerah maupun
akademisi, pemuda, dan masyarakat lokal.
Indonesia
berkomitmen untuk terus melanjutkan upaya perlindungan dan pelestarian situs
geopark.
Di saat
yang sama, memanfaatkan kekayaan situs tersebut untuk mempromosikan ekonomi
masyarakat lokal secara berkelanjutan.
Baca Juga:
Peringati Hari Lingkungan Hidup, Pemkab Toba Gelar Bersih Sampah dan Penanaman Pohon di Meat
Berbagai
upaya yang dapat dilakukan adalah pengembangan geo-pariwisata dan geo-edukasi
yang dapat membuka peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih
luas.
Indonesia
juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan melibatkan masyarakat untuk
selalu menjaga kelestarian lingkungan di situs geopark.
Melalui
UNESCO Global Geopark Program, Indonesia dapat memanfaatkan jaringan Global
Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network untuk berbagi pengalaman dan
praktik terbaik dalam upaya mengelola situs geopark.