Beberapa ahli mengatakan, hoarding disorder memiliki tiga tingkat, mulai dari rendah, sedang hingga ekstrem. Tingkat rendah biasanya seorang hoarding disorder akan terlihat jelas di kamar yang terlihat berantakan.
Kemudian pada tingkat sedang, kondisi berantakan tidak hanya terlihat di kamar, melainkan sudah merambat ke seluruh rumah.
Baca Juga:
RDF Plant Jakarta Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan dan Berpotensi Hasilkan PAD yang Cukup Besar
Lebih lanjut, pada tingkatan ekstrem, orang normal bakal berpikir bahwa rumah sudah tidak bisa dihuni lagi karena sangat berantakan dan juga beraroma tidak sedap. Di sisi lain, gejala umum seorang hoarding disorder adalah mudah tersinggung atau marah saat dinasehati.
Contohnya saat diberitahu kalau perilaku demikian tidak baik. Diagnosis Untuk mencari tahu apakah perilaku kamar berantakan dan suka menimbun barang merupakan hoarding disorder, perlu memeriksa kualitas hidup terlebih dahulu.
Jika orang yang dicurigai ternyata karier serta hubungan dengan keluarga dan teman baik-baik saja, maka ia tidak termasuk hoarding disorder.
Baca Juga:
Dunia Dibalik Jeruji, Penggeledahan Kamar Hunian di Lapas Kelas IIA Sibolga
Sebaliknya, jika mereka memiliki kualitas karier serta hubungan antar keluarga dan teman buruk, mereka dapat dicurigai terkena hoarding disorder, dan khawatirnya ini akan bertambah buruk di hari-hari ke depan.
Langkah mencegah
Untuk mencegahnya terjadi pada anak, orang tua disarankan tidak terlalu sering meninggalkan anak. Terlalu sering meninggalkan anak dapat mengakibatkan kecemasan pada anak, imbasnya mereka akan “memegang erat” apa yang mereka miliki.