“Jadi anak yang hanyut itu, sedang berjalan dan terpeleset, kemudian masuk ke gorong-gorong yang menuju ke sungai Cihonje. Korban akhirnya terseret banjir bandang,” paparnya.
Hingga saat ini, evakuasi di tiga titik masih terus dilakukan oleh Tim Gabungan dari BPBD Sumedang, Kepolisian, TNI dan unsur lainnya.
Baca Juga:
Tragedi Banjir Bandang di Pegunungan Arfak, Empat Korban Belum Ditemukan
Berdasarkan informasi di lapangan, beberapa orang yang terjebak banjir berhasil diselamatkan.
Sementara itu, merespon kejadian itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang langsung menutup sementara Objek Wisata yang memanfaatkan aliran sungai di wilayah Kabupaten Sumedang tersebut.
Bupati Kabupaten Sumedang, H. Dony Ahmad Munir mengatakan, penutupan sementara obyek wisata yang memanfaatkan aliran sungai tersebut, dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan.
Baca Juga:
Update Tragedi Banjir Bandang Pegunungan Arfak, 16 Korban Telah Ditemukan dan 3 Korban Masih Hilang
“Saya sangat perihatin atas peristiwa ini, mudah - mudahan korban yang hanyut dalam keadaan selamat. mulai hari ini saya menyampaikan bahwa kawasan wisata Citengah ditutup untuk sementara sampai dengan standar keamanannya oleh setiap pelaku wisata terpenuhi,” katanya.
Diketahui, Sungai Cihonje di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan meluap akibat hujan deras sejak sore kemarin.
Banjir dari hulu Sungai Cihonje, membuat aliran Sungai Cihonje meluap. 13 rumah di blok Tajur Desa Cipancar yang dihuni 40 jiwa terendam. 18 wisatawan di villa blok Tajur dievakuasi Tim SAR.