WahanaNews.co | Tiga orang pria, masing-masing berinisial ES (33), AA (34), dan BES (39), diamankan
polisi usai diketahui menyebarkan secara masif pesan hasutan demo untuk membuat
macet jalan tol.
Padahal, saat ini adalah masa-masa larangan mudik lebaran.
Baca Juga:
Operasi Larangan Mudik Usai, Berganti Fase Pengetatan 18-24 Mei
Motivasi ketiganya menyebarkan pesan
tersebut pun terungkap.
Kabid Humas Polda Metro Jaya (PMJ), Kombes Pol Yusri Yunus,
mengatakan, ketiganya hanya iseng meneruskan pesan berantai tersebut.
Ketiga pelaku bahkan tidak mengetahui
detail isi aksi yang mereka sebarkan.
Baca Juga:
Diminta Putar Balik di Cilegon, Perempuan Ini Ngamuk
"Motif dari ketiga orang tersebut
hanya meneruskan posting-an yang didapat dari WhatsApp
Group ke WhatsApp Group lainnya.
Mereka tidak mengetahui secara detail terkait kegiatan tersebut," kata
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri
Yunus, dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu
(8/5/2021).
Yusri kemudian membeberkan
masing-masing peran dari ketiga pelaku.
Pelaku ES diketahui mengirimkan pesan
ajakan membuat macet di tol ke enam grup WhatsApp
yang berbeda.
Pelaku ES diketahui mengirimkan pesan
itu mulai dari grup WhatsApp Travel
Pantura Selatan, KDTI, Travel Lintas Provinsi, AJPI Nusantara 1, AJPI Korwil
Jabodetabek, dan AJPI Nusantara 2.
"ES ini yang mengirim pesan
berisi ajakan berkumpul atau demonstrasi pelaku usaha transportasi untuk
membuat kemacetan di tol," ungkap Yusri.
Kepada polisi, pelaku ES mengaku
menyebarkan pesan tersebut usai menerima pesan serupa dari pelaku AA.
Yusri mengatakan, pelaku AA menuliskan pesan provokatif itu di grup WhatsApp bernama Paguyuban Kresna.
Selanjutnya, ada empat grup WA yang
menjadi tempat penetasan hasutan itu.
Dari hasil pemeriksaan petugas,
setidaknya ada empat grup WhatsApp
yang menjadi tempat pelaku AA mengirimkan pesan hasutan tersebut.
Saat ditelisik lebih jauh, pelaku AA
mengaku menerima pesan itu dari pelaku BES.
Polisi pun kemudian berhasil
mengamankan pelaku BES.
Pelaku tersebut mengaku turut
menyebarkan pesan provokatif itu ke dua grup WhatsApp yang berbeda.
"Menurut keterangan BES, pesan itu didapat dan kemudian disalin dari WhatsApp Group, dari
saudara R. Saat ini, nomor handphone R dalam posisi off
dan menggunakan registrasi abal-abal," ungkap Yusri.
Kasus itu terungkap dari adanya
tangkapan layar percakapan grup WhatsApp
yang memuat pesan dari para pelaku.
Isi pesan itu meminta kepada para
sopir travel turun ke jalan melakukan demo hari ini.
"Ayo kita gaungkan dan persiapkan untuk gerakan tanggal 8 Mei. Seluruh
travel Sumatera yang lintas Jakarta, Pulau Jawa dan Bali, kita kumpul di
Simpang 3 Jalan Pertemuan Lintas Pantai Timur dan Lintas Tengah (pombensin yang
tutup). Dimulai jam 8 pagi pergerakan ke Pelabuhan Bakauheni pukul 13.00 WIB,"
demikian bunyi pesan seruan pelaku dari foto tangkapan layar yang diterima redaksi, Sabtu (8/5/2021).
Di wilayah Jakarta sendiri, ajakan
untuk melakukan aksi akan dipusatkan di rest
area Km 19.
Para pelaku aksi tersebut disebut
berniat melakukan mogok massal dan melumpuhkan lalu lintas di area tersebut.
"Untuk area Jakarta titik kumpul di Km 19 rest area. Kita akan buat
kemacetan di tol," petikan bunyi pesan tersebut.
Lebih lanjut, isi pesan
tersebut pun meminta aksi demonstrasi di jalan tol ini dilakukan oleh para
pelaku usaha transportasi lainnya.
Pesan tersebut pun memuat tagar berisi
ajakan untuk melakukan mudik Lebaran 2021.
"Untuk rekan-rekan seperjuangan yang lainnya silakan koordinasi dengan
teman-teman di masingmasing kota atau domisili. Kita serempak demo bersama
pelaku usaha transportasi. Ayo gaungkan dan gerakan #AYO_BEBAS_MUDIK_2021,"
ucap isi pesan tersebut. [dhn]