“Karena diminta Rp40 juta, ditransfer adiknya Rp15 juta. Setelah dikirim, Azwar tidak lagi dapat dihubungi dan tidak tau bagaimana kabarnya,” jelas Rizal.
Beberapa hari menjelang Iduladha, keluarga menerima kabar mengejutkan: Azwar telah meninggal dunia. Keterangan yang diterima keluarga menyebut ia "melompat dari lantai tiga".
Baca Juga:
Jeritan Warga Gang Subur Kelurahan Kisaran Timur di Jalan Rusak 4 Tahun Tak Diperbaiki, LSM Minta PUTR Asahan Diperiksa
Namun keluarga menilai penjelasan itu tidak masuk akal, apalagi tidak ada kejelasan tentang kondisi jenazahnya.
“Katanya dia meninggal lompat dari lantai 3. Tapi, sampai saat ini kami belum tau bagaimana kondisi jasad anak kami,” ucap Rizal. “Kami sempat mau minta tolong ke salah satu tiktoker, tapi dia bilang takut disetrum sama bosnya.”
Kabar duka ini langsung dilaporkan ke pihak KBRI di Kamboja.
Baca Juga:
Pelajar di Asahan Tewas Diduga Dianiaya Polisi saat Amankan Balap Liar
Namun, karena Azwar diberangkatkan secara ilegal, pemulangan jenazahnya menjadi rumit dan mahal. Menurut informasi yang diterima keluarga, biaya pemulangan secara mandiri bisa mencapai Rp160 juta.
“Karena si Azwar ini berangkat beda jurusan, makanya dia ini ilegal. Jadi pemulangan jenazahnya sulit kata pihak dari KBRI,” ujar Rizal.
Sebelum meninggal, Azwar sempat curhat melalui video call kepada temannya. Dalam rekaman yang memilukan, ia mengaku sedang sakit dan tidak mampu bekerja karena tekanan fisik dan mental.