WahanaNews.co | Sekretaris Komisi 3 DPRD Sumedang Iwan Nugraha mengaku sangat miris dengan semakin banyaknya kejadian kasus pelecehan seksual. Hal ini semakin banyak terjadi karena banyak faktor yang menjadi penyebabnya.
"Terutama sangat kurangnya pendidikan seks pada anak yang dalam bahasa agama disebut Tarbiyah Jinsiyah," ujar Iwan kemarin.
Baca Juga:
DPRD Surabaya Dukung Peningkatan Fungsi Balai RW oleh Pemkot Surabaya
Kedua, lanjut dia, adalah karena ada abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan dari pelaku. Faktor ketiga, di era keterbukaan informasi sekarang adalah karena kurangnya filter informasi.
"Pendidikan seks itu sangat penting dan memang luas bukan hanya seperti yang dipersepsi kebanyakan orang. Terutama, terkait batas-batas interaksi," jelasnya.
Ditegaskan, seorang anak sejak dini harus diberikan pemahaman bahwa tidak ada yang boleh menyentuh anggota tubuhnya yang dibalik pakaian (baju-celana).
Baca Juga:
DPRD Kabupaten Balangan Gelar FGD Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2025 di Banjarmasin
Masalahnya, lanjut dia, adalah sebagian besar pelaku pelecehan ini ternyata adalah orang-orang dekat dari korban. Ada anggota keluarga, paman, kakek, kakak, bahkan ayahnya sendiri. Ini memang yang paling miris. Setelah keluarga barulah tetangga, guru dan lainnya.
"Padahal orang tua harusnya yang paling bertanggung jawab memberikan proteksi dan pemahaman kepada anak-anak," tegasnya.
Dia pun menegaskan, jadi kunci utama pencegahanya adalah pendidikan pada anak-anak dan generasi penerus.