EWS atau
sirine deteksi dini berbunyi, dan
warga secara manual membunyikan kentongan. Namun, sekarang ini kondisinya sudah
cukup tenang.
"Sekarang
sudah cukup melandai," papar dia.
Baca Juga:
BMKG Dorong Langkah Kolaboratif Atasi Perubahan Iklim di WWF 2024
Suyanto
menjelaskan, warga Turgo mengungsi sementara di gedung SD Sanjaya Tritis.
Selanjutnya,
akan segera dipindahkan ke tempat yang lebih aman, di Barak pengungsian
Kalurahan Purwobinangun.
Proses
evakuasi menggunakan kendaraan dari BPBD, Satpol-PP, Basarnas maupun relawan
lainnya.
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Rendah di Merak-Bakauheni Selama Lebaran 2024
"Tapi
ada juga warga yang menggunakan kendaraan pribadi," ujar dia.
Pantauan
di lokasi, sejumlah relawan dari lintas instansi telah
bersiap-siaga, mengantisipasi apabila sewaktu-waktu kondisi semakin
membahayakan.
Bahkan,
jalan menuju puncak Merapi, tepatnya di simpang empat Ngepring telah diportal.
Palang bambu dipasang. Warga berjaga-jaga.