WAHANANEWS.CO, Jakarta - Munculnya pemberitaan di media online yang memuat dugaan keterlibatan anggota DPRD DKI Jakarta dalam aktivitas judi sabung ayam dibantah tegas H. Muhammad Idris.
Dalam satu judul berita di media online itu ditulis “Anggota DPRD DKI Jakarta Diduga Terlibat Pemerasan, Uangnya Dipakai Judi Sabung Ayam”.
Baca Juga:
Hotman Paris Meminta Sidang Militer Kasus Penembakan 3 Anggota Polisi Digelar Terbuka
Disebutkan H. M. Idris yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta diduga melakukan pemerasan terhadap jajaran dinas-dinas komisi D di lingkungan Pemprov DKI, yang uangnya digunakan untuk mendanai judi sabung ayam.
Tudingan ini tentu saja menimbulkan keprihatinan sekaligus tanda tanya besar, terutama karena menyangkut kehormatan seorang pejabat publik.
H.M Idris Miliki Peternakan Ayam Raja Laut Farm
Baca Juga:
Berkas Perkara Kasus Sabung Ayam Dilimpahkan Polda Lampung ke Denpom
H. M. Idris anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai NasDem dengan tegas membantah pemberitaan tersebut.
Dia memiliki tempat peternakan ayam di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor dengan nama Raja Laut Farm, tetapi bukanlah tempat perjudian seperti yang diberitakan, tetapi murni peternakan ayam bangkok berkualitas.
Ayam-ayam yang diternakkan disana berasal dari bibit unggul yang diimpor langsung dari Bangkok, Thailand.
Karena itulah, banyak kolektor dan penghobi ayam yang tertarik membeli ayam dari peternakannya. Penampilan ayam, teknik, hingga stamina dipertontonkan bukan untuk bertaruh, melainkan sebagai bagian dari uji kualitas sebelum transaksi.
H.M Idris Jabat Ketua Umum Perhimpunan Penghobi Ayam Kontes Nusantara (PPAKN)
H.M Idris, seorang pengusaha dan dirinya menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Penghobi Ayam Kontes Nusantara (PPAKN).
Dalam kapasitas tersebut, ia mengaku konsisten menyuarakan semangat “hobi tanpa judi” ke berbagai daerah di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa bagi para penggemar ayam kontes, jika ingin menggelar sebuah kontes, maka harus dilakukan sesuai aturan dan melibatkan berbagai pihak, termasuk aparat setempat, agar kegiatan tersebut legal dan tertib.
Ia bahkan menyebutkan bahwa ada sejumlah event kontes ayam yang diselenggarakan oleh pihak lain yang tetap berada dalam koridor hukum dan etika penghobi.
Dikunjungi Pengamat Kebijakan Publik
Sugianto Emik seorang pengamat kebijakan publik, yang salah satu konsentrasinya menyoroti kebijakan di lingkungan Pemerintah DKI Jakarta, menyambangi langsung peternakan Raja Laut Farm milik H.M Idris.
Dalam keteranganya, Minggu (25/5/2026) kepada wartawan mengatakan, bahwa dirinya langsung berkunjung ke peternakan Ayam Bangkok Raja Laut Farm di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor.
Sugianto mangatakan tidak menemukan area perjudian ayam seperti yang diberitakan. Namun Ayam-ayam yang ada di Raja Laut Farm adalah hasil dari budidaya peternakan yang dijalankannya secara profesional.
“Ayam-ayam tersebut dijual kepada para penghobi atau kolektor berdasarkan kualitas dan hasil pelatihan di area Geber, bukan melalui praktik perjudian” katanya.
H.M Idris diketahui melakukan ini dalam bingkai hobi yang sehat dan usaha yang sah.
Ketika Sugianto tiba di lokasi Raja Laut Farm, pada gerbang pintu masuk terlihat dua patung ayam jantan berdiri kokoh di sisi kiri dan kanan.
Memasuki area dalam, disuguhi pemandangan kandang-kandang ayam, mayoritas berisi ayam bangkok yang dirawat secara profesional oleh para pekerja.
Harga Ayam Bangkok Hasil Ternak Raja Laut Farm Capai Rp8 Juta s/d Rp12 Juta Per Ekor
Areal peternakan ini cukup luas, sekitar 5.000 meter persegi. Terlihat bahwa tempat ini memang dirancang sebagai peternakan ayam dengan skala dan standar yang cukup baik.
Jumlah ayam Bangkok dan jenis unggas unggulan lainnya yang dibudidayakan di RLF diperkirakan mencapai sekitar tiga ribu ekor.
Adapun harga ayam Bangkok berkualitas hasil ternak Raja Laut Farm dapat mencapai kisaran Rp8 juta hingga Rp12 juta per ekor, bahkan dalam beberapa kasus bisa lebih tinggi lagi tergantung kualitas dan prestasinya.
Di Lokasi itu, ada yang disebut sebagai “Geber”. Geber adalah istilah dalam komunitas ayam bangkok untuk area pelatihan atau pengujian kualitas ayam.
Di sinilah calon pembeli bisa melihat langsung kondisi fisik, stamina, serta teknik bertarung ayam yang akan mereka beli. Dalam komunitas penggemar ayam bangkok, ini adalah hal lazim. Sama sekali bukan arena judi.
Bantah Tudingan Terlibat Judi, Geber Bukan Tempat Judi Sabung Ayam dan Tak Ada Pemerasan
Raja Laut Farm bukanlah tempat perjudian, tetapi murni peternakan ayam bangkok berkualitas. Ayam-ayam yang diternakkan di sini berasal dari bibit unggul yang diimpor langsung dari Bangkok, Thailand. Karena itulah, banyak kolektor dan penghobi ayam yang tertarik membeli ayam dari peternakannya. Penampilan ayam, teknik, hingga stamina dipertontonkan bukan untuk bertaruh, melainkan sebagai bagian dari uji kualitas sebelum transaksi.
Menjawab tuduhan yang mengaitkan dirinya dengan praktik dugaan judi dan pemerasan, H.M Idris menuturkan bahwa semua itu bermula dari unggahan foto dan lainnya tentang dirinya yang duduk di area Geber.
Dari sinilah sepertinya ada orang yang kemudian menafsirkan secara keliru. Ia mengaku tidak pernah merasa terlibat dalam aktivitas sabung ayam, apalagi pemerasan.
Ketika ditanya perihal komentarnya yang menyatakan, “Silakan lapor malaikat sekalipun kalau ada bukti,” H. M. Idris menjelaskan bahwa pernyataan tersebut merupakan respons spontan yang dilatari ketidaksukaannya terhadap tuduhan yang dianggapnya tidak berdasar.
H.M Idris menegaskan bahwa pernyataan itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah terlibat dalam dugaan aktivitas judi sabung ayam.
Mengenai laporan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta, Bang Idris mengungkapkan bahwa BK telah meminta pelapor untuk menyerahkan bukti dalam waktu satu minggu sejak laporan diterima.
Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, pelapor tidak mampu menyampaikan bukti apapun yang menunjukkan dirinya terlibat dalam dugaan judi sabung ayam atau pemerasan.
Sugianto Emik menyampaikan bahwa kunjungan saya ke Raja Laut Farm telah memberikan gambaran langsung mengenai situasi yang sebenarnya.
“Tuduhan mengenai dugaan judi sabung ayam yang diarahkan kepada Bang Idris tampaknya keliru, termasuk tuduhan dugaan pemerasan. Hal ini nampaknya lebih disebabkan oleh persepsi yang salah atas unggahan Bang Idris di media sosial dan aktivitas Geber yang tidak dipahami secara utuh,” kata Sugianto.
[Redaktur: Jupri Sianturi]