WahanaNews.co | Seorang wanita yang bekerja sebagai MC freelance di sebuah wedding organizer (WO) diduga alami pelecehan seksual oleh bosnya di sebuah indekos pelaku di Kota Bogor.
Kasus ini viral di media sosial setelah rekan kerja korban, laki-laki berinisial TA, mengungkap dugaan pelecehan si bos tersebut.
Baca Juga:
Guru Seni Budaya Diduga Lakukan Pelecehkan Kepada 11 Siswi SMKN 56 Jakarta
TA juga membocorkan foto terduga pelaku di media sosial.
"Lagi-lagi pelecehan seksual yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan, ini terjadi di Bogor ya guys. Mana tahu di sini ada korbannya juga, kalian bisa speak up di sini ya," tulis TA di akun Twitternya, Rabu (30/11/2022).
Saat dikonfirmasi, TA memastikan apa yang disampaikannya melalui medsos adalah benar. Dugaan pelecehan seksual itu terjadi di kamar kos milik pelaku yang selama ini juga menjadi kantor WO.
Baca Juga:
Polisi Lanjut Proses Hukum Dugaan Bullying Binus School Simprug
"Dugaan pelecehan seksual itu (terjadi) di kos, kos pelaku di Tanahsareal, Kota Bogor," ungkap TA saat dilansir dari detikcom, Rabu (30/11/2022).
TA menjelaskan pelaku merupakan bos WO. Sedangkan korban adalah pegawai paruh waktu atau freelance yang biasa menjadi pembawa acara atau MC di event-event.
"Korban itu freelance di WO, tapi kebetulan pelaku adalah owner dari WO itu, dan korban diminta untuk jadi LO-MC, dia (pelaku) juga jadi MC (di waktu bersamaan)," kata TA.
Pada satu hari, kata TA, korban diminta menemani pelaku menjadi MC di sebuah kegiatan di salah satu hotel di Kota Bogor.
Namun sebelum kegiatan dimulai, korban diminta datang pukul 06.30 WIB ke kos pelaku dengan alasan untuk membicarakan teknis kegiatan (briefing).
Saat itu, korban tidak tahu kalau sebenarnya acara baru dimulai pukul 13.00 WIB. Pelecehan pun terjadi.
"Di situ kelakuan bejatnya terjadi. Korban bersaksi dan tidak bisa berbuat apapun karena kaget dan tenaga pelaku lebih kuat. Setelah kejadian, korban diminta untuk tetap kerja profesional menjadi LO-MC di (menyebut nama hotel) dari pukul 13.00-16.00," kata TA.
TA mengaku merupakan satu tim dengan pelaku dalam WO di mana pelaku sebagai pimpinannya (owner). Saat kejadian, TA dan dua rekannya diminta pelaku mengisi acara di Sentul, Bogor.
"Saya bergegas menjemput korban setelah event selesai. Korban berani cerita dan saya antar pulang," kata TA.
Dilansir dari Detikcom, pihak keluarga membenarkan apa yang dialami korban, namun belum bersedia memberikan konfirmasi lebih lanjut. [rgo]