Ia berharap, terselenggaranya event ini mengungkit potensi-potensi unggulan tiap daerah sehingga mendapatkan perluasan akses pasar dan UMKM Jatim bisa bangkit.
"Saya optimis acara ini mampu menjadi alternatif pemulihan ekonomi dan membuat Jatim semakin melaju. Selamat menyemarakkan dan ikuti event dagang terbesar se-Jatim ini," ungkapnya.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Untuk itu, Khofifah pun kembali mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk mengunjungi Jatim Fest yang masih terselenggara hingga Minggu, 8 Oktober besuk sore.
"Jangan sampai menyesal tidak datang ke acara ini. Mari manfaatkan weekend dengan datang ke event ini," tutupnya.
Adapun sebanyak 88 peserta menempati 190 Stand pameran. Terdiri dari 1 stand Kementerian Pertanian, 28 stand OPD Provinsi Jatim, 10 stand BUMN/BUMD/Lembaga Tinggi Negara, 12 stand Kab/Kota di Jatim, 5 stand BLUD dan 32 stand pihak swasta.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengunjungi stand dinas sosial yang menampilkan berbagai produk kerajinan tangan karya disabilitas di bawah binaan Dinas Sosial Jatim.
Saat menghampiri, Gubernur Khofifah menyapa dan berinteraksi dengan beberapa anak disabilitas intelektual dari UPT rehabilitasi sosial bina grahita, Kabupaten Tuban. Mereka sedang membuat batik ecoprint melalui teknik bounding (dipukul) menggunakan palu karet. Selain teknik bounding, ada juga teknik steam (kukus) batik ecoprint.
Harga kain ecoprint dijual mulai Rp 140.000 - Rp 250.000. Sedangkan kerajinan lain berbentuk tote bag dijual seharga Rp 40.000 - 85.000. Nantinya, hasil penjualan untuk biaya operasional 60 penerima manfaat disabilitas intelektual.