"Ini nanti akan kita kumpulkan dan akan dilakukan
penelitian, jika hasilnya ini adalah kerangka baru kisaran 60-an maka kita
nyatakan selesai dan jika (usia) lebih lama, ini yang akan kita gali kembali
kira-kira hubungan kerangka ini dengan situs Kumitir ," papar Wicak.
Guna meneliti temuan kerangka manusia itu, BPCB Trowulan
sudah bekerjasama dengan tim ahli dari Universitas Airlangga. Rencananya tim
tersebut akan turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan terkait dengan
temuan tengkorak tersebut.
Baca Juga:
Update Kasus Judol: Polisi Gerebek Rumah di Cengkareng hingga Warnet di Kendal
"Rencananya mereka bakal datang lagi pekan depan.
Dengan agenda pengambilan sampel yang dilanjutkan identifikasi lebih
mendalam," terang Wicak.
Proses eskavasi situs Kumitir ini sudah berlangsung sebanyak
tiga tahap. Dimulai tanggal 23-27 Februari 2021, dan dilanjutkan lagi 1-30 Maret
2021. Sementara tahap pertama dilakukan pada tahun 2019. Pada 2019, proses
eskavasi menemukan talud sisi timur sepanjang 200 meter.
Kemudian pada tahap kedua di tahun 2020, para arkeolog BPBC
Trowulan, menemukan dinding berbentuk persegi dengan panjang 316 meter. Luas
situs Kumitir diperkirakan seluas enam hektare dengan dinding keliling
berbentuk persegi. Kemudian ada bangunan utama yang sedikit menjorok ke dalam
di sebelah timur.
Baca Juga:
Kasus Judol Komdigi Terbongkar saat Usut Situs 'Sultan Menang'
"Sesuai hipotesis terdapat dinding keliling berbentuk
persegi dengan panjang 316 dan dinding timur kita masih dalam pencarian dan
kita lanjut pada 2021 ini. Untuk posisinya menghadap barat, karena kita
menemukan dugaan adanya gerbang ," tandas Wicak. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.