Hingga saat ini, secara total, STM telah menyelesaikan 108 lubang bor (total kedalaman 115.591 meter) di dalam embali KK (di Onto dan prospek lain) sejak eksplorasi dimulai pada tahun 2010
Ketika ditanya Kompas.com soal potensi pendapatan yang dihasilkan STM serta kontribusi kepada pemerintah Indonesia, Evans mengatakan sampai saat ini belum bisa dipastikan.
Baca Juga:
BPBD Kabupaten Solok Konfirmasi 15 Orang Tewas Akibat Longsor Eks Tambang Emas
"Saat ini kami melakukan berbagai studi engineering, sepertinya belum bisa kami proyeksikan tentang pendapatan. Karena masih terlalu jauh. Produksi baru dimulai pada 2023-2025," kata Evans.
Evans mengatakan, meski merasa gembira dengan potensi sumber daya mineral ini, namun pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, seperti mempelajari berbagai faktor teknis, lingkungan, sosial dan finansial yang merupakan bagian dari studi kelayakan yang saat ini sedang dikerjakan.
"Utamanya, kami berharap bahwa tahapan studi kelayakan yang sedang dilakukan akan menentukan operasi penambangan yang layak secara teknis dan ekonomis, serta STM dapat mengembangkannya lebih lanjut," kata Evans. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.