"Desa Tanjungsari dijadikan sebagai pilot project atau titik nol kilometernya program KKBC Masuk Desa dan masih ada sekitar 260 atau 270-an desa lagi yang mana ini (Desa Tanjungsari) nantinya bakal menjadi contoh," paparnya.
Ia pun mengungkapkan alasannya kenapa Desa Tanjungsari dipilih sebagai pilot project untuk program tersebut.
Baca Juga:
Siapkan Program BPJS Ketenagakerjaan Untuk Driver Ojek Online, Pemko Batam Harap Ojol Terlindungi
"Karena sebagaimana diketahui di sini terdapat banyak petani, salah satunya petani tembakau yang mana ini perlu mendapat perlindungan, jadi petani juga bisa mendapatkan jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua," terangnya.
Romie menyebut, skema untuk sumber pendanaan program KKBC Masuk Desa sendiri dapat bersumber dari APBN, APBD atau secara sukarela dari para peserta program tersebut.
"Karena iurannya sangat terjangkau atau sebesar Rp16.800, itu paling rendah dan kemudian jika ditambah JHT (Jaminan Hari Tua) menjadi Rp36.800, itu untuk jaminan hari tuanya," tuturnya.
Baca Juga:
Ahli Waris Peserta BPJS Ketenagakerjaan Terima Santunan Jaminan Kematian
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan yang hadir sekaligus meresmikan program KKBC Masuk Desa di Desa Tanjungsari menyambut baik atas adanya program tersebut.
"Semoga ke depannya program KKBC Masuk Desa dapat diikuti oleh para pekerja baik sektor formal maupun informal dan bukan hanya di Desa Tanjungsari saja tapi di seluruh Kabupaten Sumedang," terangnya.
Ia pun menargetkan, diakhir masa jabatannya sebagai Wakil Bupati yang akan berakhir pada 20 September 2023 mendatang, seluruh warga Sumedang sudah mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.