Ia berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi yang baik bagi kusir delman.
Seperti memberikan pelatihan UMKM dan keterampilan lainnya.
Baca Juga:
2 Satpol PP Dikeroyok Oknum Preman di Jakpus, Polisi Ungkap Kronologinya
"Harapannya ya, apapun itu kebijakan Pemda perlu dipertimbangkan matang-matang si karena ini kan menyangkut mata pencaharian rakyat kecil. Kalau pekerjaannya di stop lalu mereka hidup dari mana. Mungkin ada solusi lain yang lebih bijak. Misal, diberikan pelatihan UMKM kah di situ, ada kegiatan yang positif lainnya di Monas seperti kerajinan," ungkapnya.
Senada dengan Ivani, pengunjung lainnya, Didik (62) tidak setuju dengan adanya larangan delman di Monas.
"Saya jujur nggak setuju. Dari berita yang saya baca, katanya karena mengganggu kotorannya sama ada penyakit dari kudanya ya? Ya pemerintahan harusnya mengadakan vaksin dong jangan main stop lahan pekerjaan rakyat kecil," tutur Didik.
Baca Juga:
Menko Polhukam Bantah Dugaan Lakukan Intervensi Loloskan Parpol ke Pemilu 2024
"Menambah pengangguran tapi pemerintah tidak dapat menciptakan pekerjaan, kan anehnya seperti itu. Pengangguran banyak karena aturan Pemda pun menjegal rakyatnya untuk produktif," lanjutnya.
Hal senada diungkapkan pengunjung lain, Lukman (38), mengutarakan delman merupakan ikon Monas yang tidak bisa dihilangkan.
"Nggak setuju, soalnya delman kan salah satu ikon Monas dari dulu. Saya dulu waktu masih kecil lihat banyak delman di Monas. Seneng. Sekarang makin lama makin berkurang. Ya mungkin karena peminatnya juga mulai nggak ada ya. Cuma kalau ada larangan itu saya kurang setuju sih," ujar Lukman.