"Kedepannya kita akan melakukan penyisipan untuk rehabilitasi area Mangrove," ucap Mutia.
Menurut dia, dengan keterlibatan aktif ini, perusahaan tidak hanya menjaga keberlanjutan lingkungan tetapi juga menciptakan model inspiratif bagi perusahaan lain untuk mengikuti jejak PTAR dalam menjaga keberlanjutan hutan mangrove.
Baca Juga:
Debat Bupati Tapteng Kacau, Kiyedi dan Masinton Terlibat Adu Fisik di Atas Panggung
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2021, luas eksisting mangrove di Indonesia mencapai sekitar 3,3 juta hektare. KLHK saat itu memberikan apresiasi kepada seluruh pihak termasuk PTAR dalam aksi tanam Mangrove dengan harapan bukan menjadi yang terakhir.
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik KLHK, Indra Exploitasia pernah menyampaikan, aksi tanam 30.000 bibit Mangrove di Desa Aek Garut merupakan kontribusi besar dari PTAR terhadap pelestarian keanekaragaman hayati, khususnya di kawasan pesisir.
"Menanam kebaikan dengan melakukan penanaman bibit mangrove menjadi kontribusi menuju Visi 2050 Living in Hamony with Nature, dan ke depan kita dapat duduk berdampingan dengan alam," jelas Indra saat aksi tanam Mangrove 2023 di Desa Aek Garut.
Baca Juga:
Lapas Sibolga Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan: Teladani Nilai-Nilai Kepahlawanan
Wujud Penerapan Aspek ESG
Aksi pelestarian lingkungan memang terus terus digenjot PTAR dalam berbagai bentuk. Salah satunya penanaman mangrove. Hal itu merupakan sebagai upaya perusahaan dalam mewujudkan penerapan aspek ESG (Environmental, Social, and Governance). ESG dinilai menjadi tolak ukur investor dalam melakukan investasi di perusahaan pertambangan.
"ESG menjadi Top 10 dalam dunia pertambangan pada tahun 2023-2024," kata Wira Dharma Putra kala itu dalam pertemuan bersama jurnalistik.