"Kami mendesak pemerintah untuk segera bertindak tegas terhadap industri pengolah susu agar mereka kembali menyerap produksi susu segar dari peternak lokal, sehingga kasus pembuangan susu seperti yang terjadi saat ini tidak terulang," tambahnya.
Mengutip DetikJatim, aksi buang susu segar dilakukan oleh peternak sapi perah di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, karena industri pengolahan susu mengurangi penyerapan susu dari peternak lokal, sementara impor susu sapi semakin marak.
Baca Juga:
Kementan dan UGM Berkolaborasi Tingkatkan Produksi Susu Nasional
Sebelum ada pembatasan, pengiriman susu per hari bisa mencapai 100 hingga 200 ton. Namun saat ini, penyerapan hanya sekitar 40 ton.
Sementara itu, aksi protes juga dilakukan peternak dan pengepul susu sapi di Boyolali akibat pembatasan kuota oleh Industri Pengolahan Susu (IPS).
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah melaporkan situasi yang dialami para peternak di Boyolali kepada pemerintah pusat.
Baca Juga:
Makan Tiramisu Mengandung Susu, Wanita Ini Tewas Gegara Alergi
"Tadi malam, saya sudah melaporkan kondisi ini kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), serta beberapa direktur terkait. Kami juga berkoordinasi dengan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali untuk menangani masalah ini," kata Plt Kepala Dinas PKH Jateng, Ignasius Haryanta Nugraha, Sabtu (9/11/2024).
Haryanta juga sempat berdialog dengan para peternak yang mengeluhkan penurunan penyerapan susu oleh industri.
Ia mengonfirmasi bahwa Menteri Pertanian sudah mengetahui permasalahan ini dan berencana mengadakan rapat pada Senin (11/11/2024), melibatkan asosiasi IPS serta dinas terkait dari wilayah penghasil susu utama.