"Rapat tersebut bertujuan mendapatkan klarifikasi langsung dari IPS mengenai alasan pembatasan kuota penyerapan susu dari para pengepul di Jawa Tengah dan provinsi lainnya. Kami akan menunggu keputusan lebih lanjut dari Menteri Pertanian pada hari Senin," ujarnya.
Ketika ditanya apakah pembatasan kuota ini terkait dengan impor susu, Haryanta menjelaskan bahwa hal tersebut akan dipastikan dalam rapat koordinasi dengan Menteri Pertanian dan asosiasi IPS.
Baca Juga:
Kementan dan UGM Berkolaborasi Tingkatkan Produksi Susu Nasional
"Kami akan melakukan pengecekan pada perusahaan-perusahaan yang mengimpor bahan baku susu," katanya.
Mengenai kebijakan impor, Haryanta menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan target dalam lima tahun ke depan untuk mengurangi impor susu. Sebagai gantinya, pemerintah akan mengimpor 1 juta ekor sapi perah guna meningkatkan produksi lokal.
"Program ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan 80 persen pasokan susu yang belum terpenuhi oleh peternak lokal. Diharapkan dalam lima tahun, Indonesia dapat mencapai swasembada susu," tambahnya.
Baca Juga:
Makan Tiramisu Mengandung Susu, Wanita Ini Tewas Gegara Alergi
Saat ini, produksi susu lokal hanya memenuhi sekitar 20 persen kebutuhan nasional, sementara sisanya sebanyak 80 persen masih harus diimpor.
Di sisi lain, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati, menyatakan bahwa pada Senin (11/11/2024), pihaknya juga akan mengadakan pertemuan dengan BUMN bidang pangan di Kantor Disnakan Boyolali, yang dihadiri oleh pengepul susu setempat.
"Kami akan mempertemukan perwakilan pengepul dengan BUMN bidang pangan. Semoga pertemuan ini dapat menemukan solusi terkait kelebihan susu yang dikeluhkan oleh para pengepul dan peternak," ungkap Lusia.