WahanaNews.co | Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah menyebut jika tindakan pemerintah dan aparat bukan saja membuat tidak nyaman, melainkan menyiksa warga.
Warga pun membantah pernyataan Gubernur Ganjar Pranowo yang mengaku telah membuat tidak nyaman.
Baca Juga:
Prabowo Subianto: Kerja Sama dalam Pemerintahan Pasca Pilpres 2024
"Ini bukan dibuat enggak nyaman tapi disiksa warga Wadas," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Rabu (9/2).
Ia menyatakan Warga Wadas tidak bisa memaafkan dengan mudah perilaku pemerintah dan aparat yang telah mengepung dan mengintimidasi mereka. Selain itu, kedatangan sekitar 1.000-an aparat ke Desa Wadas membuat mereka ketakutan.
"Tetap warga tidak bisa menerima dengan semudah itu karena warga disiksa di sini kemarin sehari dan intimidasi banget," ujarnya.
Baca Juga:
Ganjar Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Itu Kritikus
Menurutnya, penduduk Desa Wadas tidak bisa menerima perlakuan aparat yang mengepung warga saat beribadah di masjid dan menangkap 64 orang.
Saat ini, kata dia, penduduk Desa Wadas tidak berani keluar rumah. Mereka bersembunyi di dalam rumah dan mengunci pintu. Sementara, anak-anak juga tidak berani berangkat sekolah.
"Itu bukan persoalan yang enteng Ganjar Pranowo terus dengan konferensi pers minta maaf pada warga merasa dibuat nggak nyaman," tuturnya.