WahanaNews.co | Seorang calon penumpang pesawat di
Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, berinisial EA (51), warga Banten,
terpaksa harus berurusan dengan polisi.
Sebab,
ia diduga memalsukan surat tes swab, Sabtu (8/5/2021) pagi.
Baca Juga:
Operasi Larangan Mudik Usai, Berganti Fase Pengetatan 18-24 Mei
Diketahui,
EA hendak melakukan penerbangan dengan pesawat Garuda ke Jakarta pada pukul
09.55 WIB.
Kapolsek
Semarang Barat, Kompol Dina Novita Sari, mengatakan, pelaku diamankan saat
menjalani pemeriksaan kelengkapan dokumen, sekitar pukul 08.00 WIB.
"EA
masuk ke bandara, ada pengecekan dari KKP dengan anggota Polsek Semarang
Barat," kata Dina, di Mapolsek Semarang Barat, Sabtu (8/9/2021).
Baca Juga:
Diminta Putar Balik di Cilegon, Perempuan Ini Ngamuk
Saat
dilakukan pengecekan, lanjut Dina, didapati surat keterangan hasil swab pada
Sabtu (8/5/2021), dan pelaksanaan swab dilaksanakan di hari yang sama.
Hal
tersebut membuat petugas menaruh curiga terhadap EA atas dugaan pemalsuan surat
keterangan.
"Beliau
terbang pagi (8 Mei). Seperti kita tahu, PCR butuh waktu sekitar 6 jam. Lab
baru buka pukul 08.00 pagi. Sangat tidak mungkin hasil PCR dibawa pagi untuk ke
Jakarta. Petugas curiga," katanya.
Diketahui,
dalam surat hasil swab palsu itu tercantum logo Intibios Lab yang berada di wilayah Semarang Utara.
Mengetahui,
polisi kemudian menghubungi pihak laboratorium yang tercantum dalam kop surat
yang dibawa AE.
Saat
dihubungi, kata Dina, pihak laboratorium baru buka pukul 08.00 WIB.
Bahkan,
saat dicek, ternyata tidak ada nama EA telah melakukan tes swab di
laboratorium tersebut.
"Surat
ini sudah kita konfirmasi ke lab atas nama ini. Lab tidak mengeluarkan atas
nama bapak tersebut. Kalau labnya bukan fiktif, tapi benar ada. Sudah dicari di base, nama bapaknya tidak ada diswab-swab
sebelumnya," jelasnya.
Untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya, saat ini EA masih menjalani pemeriksaan di
Mapolsek Semarang dan terancam dikenakan Pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan
Surat-surat.
Sementara
itu, saat dimintai keterangan di Mapolsek Semarang Barat, AE mengatakan, ia membuat
surat palsu tersebut dengan cara mencari lewat google.
Kata
AE, contoh surat yang sudah ada logo pihak laboratorium itu dieditnya sendiri
dengan hasil pemeriksaan negatif Covid-19.
Surat
itu pun dibuat lengkap dengan tanda tangan dan stempel dari laboratorium.
"Buatnya
jam 12 malam. Kita orang IT juga, jadi crop-crop
edit. Carinya acak siapa paling nongol duluan yang mana (di Google)," katanya.
Kata
AE, ia membuat surat itu hanya untuk jaga-jaga, karena diburu waktu.
AE juga
mengaku sudah berniat ingin melakukan tes swab yang disediakan oleh pihak
bandara.
Namun,
saat berusaha mencari lokasi pelayanan tes Covid-19, sayangnya ia tak menemukan
ada pelayanan yang buka sepagi itu.
Ia
diketahui tiba di bandara sekitar pukul 06.30 WIB.
"Saya
kepepet waktu saja. Sebelum gunakan itu (surat palsu) tadi pagi cari antigen di
bandara tidak ada," ungkapnya. [qnt]