WahanaNews.co |
Pasca-gempa 4,2 SR yang terpusat
di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (4/6/2021) malam, sejumlah
pendaki asal Palembang, Sumatera Selatan, dikabarkan terjebak longsor di
kawasan pendakian Gunung Rinjani.
Hal itu
diketahui dari telepon salah satu pendaki kepada seorang rekan mereka di
Palembang yang telah diteruskan ke relawan bencana di Lombok.
Baca Juga:
Cuaca Buruk, Balai Taman Gunung Rinjani Imbau Pendaki Waspada
Dari telepon
tersebut diketahui, jika para pendaki tengah berada di jalur pendakian
Pelawangan Sembalun.
Relawan tanggap
bencana di Lombok, Akmal, menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan informasi
mengenai pendaki asal Palembang terjebak pada Jumat (4/6/2021) malam.
Pendaki
tersebut mengabarkan melalui telepon jika dirinya terjebak di jembatan kedua
yang menuju arah Danau Segara Anak.
Baca Juga:
Cuaca Ekstrem, Akses Pendakian Gunung Rinjani Ditutup 3 Bulan
Mereka
menginfomasikan, ada dua rombongan pendaki dalam tim yang berbeda.
"Saya baru
mendapat telepon, ada dua rombongan pendaki di Rinjani terjebak longsor
pascagempa tadi. Mereka terjebak sebelum turun ke danau, setelah jembatan kedua
dari jalurPelawangan Sembalun menuju danau," kata Akmal.
Akmal pun
langsung berupaya menghubungi kembali mereka.
Dia meminta
para pendaki tidak melanjutkan perjalanan karena telah larut malam.
Dikhawatirkan,
tenaga para pendaki yang terjebak itu akan terkuras karena cuaca tak
bersahabat.
"Sebaiknya
jeda dulu, cari lokasi yang lapang, jauh dari tebing, karena kita tidak bisa
memprediksi gempa, bangun tenda di lokasi lapang itu, tunggu sampai besok pagi,
pasti ada pertolongan," pesan Akmal.
Selain
mengingatkan untuk menjaga komunikasi, Akmal juga memberi petunjuk bagaimana
pendaki harus bertahan dalam kondisi terjebak, sembari menunggu tim evakuasi.
Salah satunya
mengenai upaya mencari sumber air minum di dekat lokasi mereka terjebak.
"Saya
memang minta mereka hemat tenaga sampai pertolongan datang, apalagi mereka dua
rombongan, berbeda tim, yang menghubungi saya yang tim dari Palembang, tim satu
lagi saya belum dapat info dan belum ada kepastian jumlah mereka," kata
Akmal.
Melalui pesan
singkat pendaki bernama Rahmat, Akmal menginformasikan, perbekalan pendaki yang
terjebak semakin menipis.
Kepala Balai
Taman Nasional Gjnjng Rinjani (TNGR) NTB, Dedy Asriady, yang dikonfirmasi wartawan
melalui telepon, mengaku belum mendapat laporan.
Namun, dia
memastikan telah memberi kabar pada Tim Evakuasi TNGR Sembalun yang terdekat
dengan lokasi.
"Saya
minta nomer kontak mereka dan mengabarkan langsung tim evakuasi dari TNGR agar
dilakukan tindakan segera," kata Dedy. [dhn]