“City branding ini bukan sekadar logo, tetapi sistem yang menghubungkan identitas kota dengan pengalaman digital,” ujarnya.
Ia menambahkan, city branding terbaru merupakan hasil pendalaman dari berbagai konsep branding yang pernah digunakan sebelumnya, mulai dari Wonderful Indonesia, Stunning Bandung, hingga pendekatan baru yang menonjolkan karakter multiperan, kreativitas, dan keindahan Kota Bandung.
Baca Juga:
Bandung Mantapkan Diri Jadi Kota Wisata Ramah Muslim, Farhan Dorong UMKM Perkuat Sertifikasi Halal
Farhan menegaskan bahwa branding kota tidak boleh bergantung pada siapa kepala daerah yang sedang menjabat, melainkan harus merepresentasikan karakter dan jati diri kota yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Farhan juga mengungkapkan proyeksi sektor pariwisata Kota Bandung pada tahun 2025 yang diperkirakan akan menerima sekitar 8,7 juta kunjungan wisatawan.
Angka ini dinilai memberikan kontribusi besar terhadap perputaran ekonomi daerah, termasuk pemulihan sektor perhotelan dengan tingkat okupansi rata-rata mencapai 60 persen.
Baca Juga:
Bandung Mulai Turunkan Kabel Udara, Program Ducting Bawah Tanah Target Rampung 2027
City branding baru Kota Bandung turut terintegrasi dengan ekosistem digital.
Logo tersebut dapat dipindai dan langsung terhubung dengan berbagai laman resmi milik Pemerintah Kota Bandung, seperti sadayana.bandung.go.id dan disbudpar.bandung.go.id, yang menyediakan informasi kota, destinasi wisata, hingga konten digital dalam bentuk e-book.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, menyampaikan bahwa city branding terbaru dirancang untuk memperkuat identitas Kota Bandung sekaligus melengkapi kebijakan digital branding, khususnya dalam promosi pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif.