Orangtua RNF sehari-hari jualan sayur dengan menggunakan gerobak di pinggir jalan. Di saat yang sama, ibunya harus menghidupi RNF dan keempat adiknya yang belum lulus sekolah.
RNF sudah mengisi nominal pendapatan yang sesuai dengan kondisi ekonominya. Tetapi, saat diminta meng-upload beberapa berkas, RNF tidak punya laptop. Sehingga, ia meminjam handphone tetangganya di desa.
Baca Juga:
Didampingi Kemenkes, Ibu Mendiang Dokter Aulia Melapor ke Polda Jateng
Namun, karena handphone tetangganya tidak begitu canggih, akhirnya RNF tidak bisa mengupload berkas-berkas yang diminta. RNF mengira hal itulah yang membuatnya mendapatkan UKT yang tinggi dengan muncul angka Rp 3,14 Juta.
Saat itu RNF sempat akan mengubur keinginannya untuk berkuliah. Namun beruntung, guru-guru di sekolahnya memberikan bantuan untuk RNF. Sehingga RNF resmi menjadi mahasiswi UNY.
"Semester pertama dia dibantu dibayari oleh gurunya," ucapnya.
Baca Juga:
Dugaan Pemalakan Senior ke Dokter Aulia PPDS Undip, Bakal Didalami Polda Jateng
Ganta melihat, selama kuliah, RNF dikenal sebagai pribadi yang ceria. Hanya saja, setiap mendekati pembayaran UKT, keceriaan itu seakan luntur.
"Di semester kedua, dia praktis hampir tidak bisa bayar lagi," tuturnya.
RNF masih terus berjuang dan berusaha keras agar mampu melanjutkan studinya. Ia mencari beasiswa hingga mengambil kerja paruh waktu.