Rahmat
mengatakan, penyedotan air dan lumpur telah dilakukan dengan menggunakan tiga
unit pompa berkapasitas besar.
Menurutnya,
hanya itu jalan satu-satunya untuk menyelamatkan para pekerja tambang.
Baca Juga:
Wamenaker Ungkap 60 Pabrik Tekstil Kolaps Gegera Impor Ilegal, 250 Ribu Orang Terkena PHK
Sebenarnya, ada
satu pintu lainnya yang berada di atas lubang. Namun, tempat itu tertutup air
dan longsoran tanah yang mulai mengeras.
Dibutuhkan
alat berat untuk membuka pintu lubang tersebut. Namun, medan yang sulit tidak
memungkinkan membawa alat berat ke lokasi.
"Alat
berat tidak bisa, karena tingginya saja sekitar 50 meter. Kan itu bekas galian tambang yang sudah delapan tahun dan lumpurnya
sudah banyak," kata Rahmat.
Baca Juga:
Pascakeributan di Rempang-Galang, Polresta Barelang Pastikan Situasi Aman dan Kondusif
Pada
Rabu (27/1/2021), dua dari 10 orang pekerja yang terjebak di lubang galian
tambang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Telah
ditemukan dua dari 10 orang terhadap korban yang terjebak dalam tambang di
Kecamatan Mantewe, Tanah Bumbu," kata Kapolres Tanah Bumbu, AKBP
Himawan Sutarto Saragih.
Keduanya
adalah Memet (17) dan Adul alias Abah Ahmad (50).