WahanaNews.co | Polda Bali membantah melakukan penyerangan terhadap massa mahasiswa Papua yang menggelar demonstrasi di Jalan Tukad Yeh Aya, Denpasar, Bali, pada Rabu (16/11).
"Jadi itu tidak benar," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Satake Bayu saat dihubungi, Rabu (16/11).
Baca Juga:
Kanwil Kemenkumham Sulteng Tingkatkan Kesadaran dan Cegah Perundungan Siswa Lewat Diseminasi HAM
Satake lalu menjelaskan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa itu tidak memberitahu terlebih dahulu. Padahal seharusnya pemberitahuan disampaikan kepada kepolisian mengenai rencana kegiatan.
"Kita menyayangkan karena tidak ada pemberitahuan. Upayakan ada pemberitahuan ke kepolisian, sehingga polisi bisa membantu pengamanan kegiatan mereka karena tidak ada pemberitahuan mereka (ada kericuhan) dengan pecalang," kata Satake.
Dia menyayangkan ada pihak yang menggelar kegiatan tanpa memberitahu terlebih dahulu. Pasalnya, saat ini kepolisian bersama TNI tengah melakukan pengawalan kegiatan KTT G20 di Bali.
Baca Juga:
Hotman Paris Tantang Menteri HAM: Cukup Ponsel untuk Layani Rakyat, Bukan Rp 20 Triliun
Sebelumnya pun polisi juga sudah mengimbau agar menunda semua jenis kegiatan selama KTT G20 berlangsung.
"Kan event internasional yang membawa nama baik Indonesia. Kita all out terkait tentang pengamanan ini, baik personel maupun sarana-prasarananya," ujarnya.
Ia juga menerangkan bahwa pecalang memang ikut membantu untuk mengamankan KTT G20 di Bali. Hal itu sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali dengan adanya pembatasan masyarakat selama KTT G20.