WahanaNews.co | KPK periksa sejumlah mantan anggota DPRD Kabupaten Tulungagung tentang kasus dugaan korupsi bantuan keuangan pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk Kabupaten Tulungagung tahun anggaran 2014-2018.
Para saksi diperiksa terkait proses pembahasan APBD kabupaten Tulungagung pada 2015-2018.
Baca Juga:
Soal OTT Capim KPK Johanis Tanak dan Benny Mamoto Beda Pandangan
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan penyidik KPK mengonfirmasi mereka soal proses pembahasan APBD 2015-2018. Eks anggota DPRD itu diperiksa pada Rabu (6/7) di Polres Tulungagung.
"Hari Rabu (6/7) pemeriksaan saksi TPK Bantuan Pemprov Jatim untuk Pemerintah Kabupaten Tulungagung TA 2014-2018," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Kamis (7/7/2022).
"Para saksi hadir dikonfirmasi pengetahuannya soal proses pembahasan anggaran APBD 2015-2018 Kabupaten Tulungagung Jawa Timur," lanjutnya.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Selain itu, tambah Ali, KPK juga mencecar mereka soal anggaran pokok pikiran atau Pokir. KPK menduga adanya fee dalam anggaran pokok pikiran tersebut.
"Didalami juga soal anggaran Pokok Pikiran atau Pokir dan terkait dugaan Fee terkait hal tersebut," tutur Ali.
Sejatinya, penyidik KPK memeriksa sebanyak 8 orang. Namun, seorang saksi bernama Riyanah dijadwalkan ulang lantaran tidak hadir dalam pemeriksaan.
Adapun para saksi yang hadir antara lain:
1. Lilik Herlin, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
2. Marikan Al Gatot Susanto, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
3.Michael Utomo, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
4.Nurhamim, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
5. Samsul Huda, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
6.Sofyan Heryanto, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
7. Suharminto, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
Puluhan Anggota DPRD Tulungagung Diperiksa KPK
Dalam pengusutan kasus dugaan suap alokasi anggaran bantuan keuangan Jawa Timur periode 2014-2018 ini, KPK telah memanggil sejumlah anggota DPRD Tulungagung. Dari data yang dirangkum detikcom, setidaknya ada 21 orang yang sudah menerima surat pemanggilan KPK.
Anggota DPRD Tulungagung yang sempat dimintai keterangan KPK antara lain:
1. Supriyono, Mantan Ketua DPRD Tulungagung 2014-2019
2. Imam Sapingi, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
3. Amang Armanto Angio, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
4. H. Mashud, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
5. SusilowatI Anggota, DPRD Tulungagung periode 2014-2019
6. Widodo Prasetyo, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
7. Basroni, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
8. Subani Sirab, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
9. Saiful Anwar, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
10. Sumarno, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
11. Heru Santoso, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
12. Imam Sukamto, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
13. Mutiin, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
14. Choirurrohim Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
15. Faruuq Trifauzi, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
16. Fendy Yuniar M, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
17. Gunawan, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
18. Imam Koirudin, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
19. Imam Ngaqoib, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
20. Joko Tri Asmoro, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
21. Leman Dwi Prasetyo, Anggota DPRD Tulungagung periode 2014-2019
Tersangka Suap Bankeu Jatim
Adapun dalam perkara ini, KPK tengah mengusut kasus dugaan suap alokasi anggaran Bantuan Keuangan (Bankeu) Jawa Timur periode 2014-2018 untuk Tulungagung. KPK sudah menetapkan sejumlah tersangka di kasus ini.
"KPK sedang melaksanakan penyidikan berupa pengumpulan alat bukti terkait dugaan suap pengalokasian anggaran Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Timur periode 2014-2018 untuk Kabupaten Tulungagung," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (28/6).
"Dalam penyidikan ini, KPK telah menetapkan beberapa pihak sebagai tersangka," ujarnya.
KPK segera mengumumkan nama-nama tersangka di kasus ini, termasuk konstruksi perkaranya.
"Namun nanti saat upaya paksa penangkapan maupun penahanan, KPK akan mengumumkan pihak-pihak mana saja yang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk konstruksi perkara dan pasal pidana yang disangkakan," ujar Ali. [qnt]