Menurut
Ima, tarif tinggi bisa jadi disebabkan permintaan kremasi yang kian banyak di
tengah wabah Covid-19.
"Cuma
pemakaman sama kremasi saja sampai berapa ratus juta. Mungkin karena permintaan
banyak," kata dia.
Baca Juga:
DKI Pimpin Daftar, Tiga Provinsi Masuk Kategori SDM Sangat Tinggi Versi BPS
Namun,
kenaikan tarif yang tidak wajar tersebut tidak bisa ditoleransi.
Menurut
politikus PDI-P ini, jika kenaikan tarif hanya sebatas penambahan biaya alat
pelindung diri (APD) dan disinfeksi, kemungkinan keluarga jenazah pasien akan
memaklumi.
"Kalau
ada kenaikan tambahan APD masih masuk akal, tapi kalau naiknya tidak masuk akal
kan kasihan mereka ini yang memang
mereka jenazahnya protap pemakamannya harus dikremasi," kata dia.
Baca Juga:
Polda Jambi Langsung PTDH Oknum Polisi Pelaku Pembunuh Dosen EY Di Bungo Dan Di Proses Hukum
Untuk
itu, dia meminta agar Pemprov DKI Jakarta bisa memberikan fasilitas krematorium
untuk warga yang jenazahnya dikremasi. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.