WAHANANEWS.CO, Medan - Seorang siswi SMK di Kota Medan berinisial AL mulanya menyangkal ketika ditanya terkait aksinya yang mengejutkan hingga viral di medsos: melahirkan sambil berdiri di sebuah warung kosong di Tanjung Selamat, Medan Tuntungan.
Ketika Kepala Lingkungan, M Wahyudi, menanyakan alasan keberadaannya di warung tersebut, AL bahkan sempat marah dan tidak mengakui perbuatannya.
Baca Juga:
Terekam CCTV di Medan: Wanita Melahirkan di Warung, Lalu Pergi Tinggalkan Bayinya
Namun, setelah Wahyudi mengirimkan rekaman CCTV yang jelas menunjukkan sosoknya melahirkan di lokasi tersebut pada Senin (10/3/2025), sekitar pukul 22.30 WIB, AL akhirnya tidak bisa mengelak lagi.
"Saya meneleponnya dan bertanya apakah dia sempat berada di warung itu malam itu. Awalnya dia mengelak, merasa dituduh," ungkap Wahyudi, melansir Tribun Medan, Sabtu (15/3/2025).
"Namun, setelah saya mengirimkan video rekaman, dia terkejut mengetahui ada kamera CCTV di sana dan langsung panik."
Baca Juga:
Kasus Polisi Aniaya Bayi Hingga Tewas, Polda Jateng Gandeng LPSK
Setelah diinterogasi oleh Kepala Lingkungan, pihak kepolisian, dan TNI, AL akhirnya mengungkap alasan mengapa ia tega meninggalkan bayinya begitu saja.
Dalam pengakuannya kepada Wahyudi Rangkuti, Kepala Lingkungan III Kelurahan Tanjung Selamat, ia merasa malu dan bahkan tidak mengetahui siapa ayah dari bayinya.
"Saat diwawancarai bersama kepolisian, terungkap bahwa AL telah berhubungan dengan sekitar lima pria berbeda, tetapi dia tidak tahu siapa ayah kandung bayinya," ujar Wahyudi.
AL juga menyembunyikan kehamilannya dari keluarga dan lingkungan sekolah.
Di rumah dan sekolah, ia sering mengenakan pakaian longgar atau jaket besar untuk menyamarkan perutnya yang membesar.
Orang tuanya baru menyadari kehamilan putrinya setelah pihak kelurahan dan kepolisian mengabarkan kejadian tersebut.
"Setelah kami selidiki, ternyata benar dia yang melahirkan. Orang tuanya syok dan merasa malu," lanjut Wahyudi.
Kronologi Kejadian
Pada Senin, 3 Maret 2025, sekitar pukul 23.00 WIB, AL melahirkan seorang bayi tanpa bantuan di sebuah warung es dawet di pinggir jalan. Setelah melahirkan, bayi malang itu ditinggalkan begitu saja di samping rumah warga.
Kanit Reskrim Polsek Medan Tuntungan, Iptu Syawal Sitepu, mengungkapkan bahwa selama kehamilan, AL berusaha menyembunyikan kondisinya dari keluarga dan teman-teman sekolahnya dengan mengenakan pakaian berukuran besar dan jaket hoodie.
Setelah laporan penemuan bayi diterima, pihak Polsek Medan Tuntungan segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan saksi.
Dari rekaman CCTV, terlihat seorang perempuan bersama dua orang lainnya berada di warung es dawet sebelum akhirnya melahirkan sambil berdiri.
Ia kemudian mondar-mandir sejenak di pekarangan rumah warga sebelum meninggalkan bayi tersebut begitu saja.
Kejadian ini membuat warga di Jalan Flamboyan Raya, Kelurahan Tanjung Selamat, geger setelah bayi ditemukan dalam kondisi mengenaskan—tanpa sehelai kain, dengan luka di kepala, pasir di mata, dan memar di lutut.
Bram, pemilik rumah tempat bayi itu ditemukan, awalnya mendengar suara tangisan bayi di sekitar rumahnya.
Saat memeriksa sumber suara, ia menemukan bayi merah tersebut di atas tumpukan kayu.
"Saya mendengar suara tangisan bayi, lalu mengecek ke samping rumah. Saya terkejut menemukan bayi tanpa busana dan luka-luka. Saya langsung menghubungi kepala lingkungan," ujar Bram.
Bayi itu kemudian segera dibawa ke klinik terdekat sebelum kasus ini dilaporkan ke pihak kepolisian.
Setelah melihat rekaman CCTV, identitas ibu bayi akhirnya terungkap: AL, seorang siswi kelas II SMK Negeri di Kota Medan yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.
Orang Tua AL Membuat Laporan Polisi
Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polrestabes Medan menjadwalkan pemeriksaan terhadap AL pada Senin, 17 Maret 2025.
Ia akan dimintai keterangan sebagai terlapor dalam kasus penelantaran anak.
"Karena tersangka masih berstatus pelajar dan baru saja melahirkan, maka jadwal pemeriksaan ditetapkan pada Senin," kata Kanit PPA Polrestabes Medan, Iptu Dearma, Jumat (14/3/2025).
Di sisi lain, orang tua AL berencana melaporkan kasus ini sebagai dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur, mengingat putri mereka diduga menjadi korban eksploitasi seksual hingga hamil dan melahirkan.
"Orang tua AL bersedia menghadirkan anaknya dan akan membuat laporan terkait dugaan pencabulan yang menyebabkan kehamilan ini," tutupnya.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]