WahanaNews.co, Brebes - Dedy Yohanes (45), penduduk Desa Randusanga Kulon, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), melaporkan bahwa saldo di rekening tabungan BRI miliknya, sejumlah Rp 213 juta, hilang begitu saja dalam sehari.
Kehilangan saldo tersebut terjadi pada dua rekening tabungan yang berbeda di BRI, yaitu di BRI Cabang Brebes dan BRI Kantor Cabang Pembantu Jatibarang.
Baca Juga:
Pj Bupati Tapteng Sebut Rp 64 Miliar Saldo Kas Daerah 2023 Patut Disyukuri
Dedy Yohanes mengungkapkan bahwa total saldo yang hilang mencapai Rp 213 juta, dengan rincian sebesar Rp. 206 juta di rekening BRI KCP Jatibarang, dan Rp 7,7 juta di rekening BRI Cabang Brebes.
Menurut penuturan Dedy, peristiwa hilangnya uang dari tabungannya dimulai ketika ia mencoba memeriksa aplikasi BRIMO (M-banking) pada tanggal 8 November 2023.
Karena aplikasi tidak dapat dibuka, keesokan harinya, dia pergi ke mesin ATM untuk menarik uang sebesar Rp 100.000.
Baca Juga:
Pelaku Penipuan ‘APK Surat Tilang’ Lewat WhatsApp Kuras Saldo Korban Rp2,3 Miliar
"Awalnya mau mengambil uang di ATM. Ternyata limit, tidak bisa diambil. Sedangkan saya merasa punya uang di dua ATM," kata Yohanes pada wartawan, di Kantor BRI Cabang Brebes, Jumat (1/12/2023).
Merasa uangnya hilang misterius, Dedy ke bank untuk mengecek saldo tabungan miliknya. Termasuk cetak rekening koran.
"Saya akhirnya minta dicetak rekening korannya. Ternyata diambil oleh seseorang yang saya tidak tahu pada tanggal 6-7 November. Dan itu hanya disisakan satunya Rp 145.000 dan satunya tersisa Rp 75.000, dari total Rp 213 juta sekian," kata Dedy, melansir Kompas.com.
Pada hari yang sama, Dedy segera melaporkan kehilangan saldo tabungannya. Pihak bank memberikan batas waktu 14 hari kerja untuk memproses dan menindaklanjuti laporan tersebut.
Selain melaporkan ke bank, Dedy juga menyatakan telah mengadukan kehilangannya ke Polres Brebes.
"Saya sudah memberi laporan ke polres," ujar Dedy.
Dedy berharap agar uangnya dapat dikembalikan. Selain itu, ia menegaskan bahwa ia tidak pernah melakukan penarikan uang dan sangat berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
"Bahkan jika ada aplikasi semacam undangan digital atau yang lainnya, saya tidak pernah mengkliknya. Saya tahu bahwa itu dapat menguras saldo, jadi saya pastikan tidak pernah mengunduh dan menginstal aplikasi semacam itu," tambah Dedy.
Pimpinan Cabang BRI Brebes, Nicky Muhamad Zahab, memberikan penjelasan melalui pernyataan tertulis kepada wartawan mengenai kasus tersebut.
Dia menyatakan bahwa BRI telah melakukan investigasi terhadap pengaduan tersebut, dan hasilnya menunjukkan bahwa nasabah tersebut menjadi korban kejahatan penipuan online atau teknik social engineering.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]