"(Saat itu) Bapa saya usulkan,
daripada beta bangun negara superpower
Amerika, mendingan beta pulang ke Kupang untuk mencalonkan diri sebagai Bupati.
Saat itu, Sabu Raijua masih di bawah Kabupaten Kupang," ungkap dia.
Orient anggap permintaan bapaknya
sebagai amanah. Namun, saat itu, Orient tidak terlalu menanggapi permintaan
tersebut, karena anak-anaknya masih kecil.
Baca Juga:
NTT Pertiwi, Program Unggulan Ansi-Jane Berdayakan UMKM Kaum Perempuan
Setelah itu, dia juga tidak memikirkan
permintaan bapaknya.
Belasan tahun kemudian, tepat Tahun
2016, Orient memutuskan untuk pergi mengunjung Pulau Sabu.
Dia pulang pada Mei 2016, dan
mengelilingi Pulau Sabu dari Liae, menuju Mesara, Seba, Sabu Tengah, Sabu Timur, dan kembali ke Liae.
Baca Juga:
Koalisi Demokrat-PSI, Poros Baru Pilkada NTT, Usung Beni Harman dan Jane Natalia Suryanto
Orient menemukan situasi yang
memprihatikan, Sabu Raijua yang dia tinggali tetap
sama, tidak ada perubahan sama sekali.
"Saya lihat jalan-jalan pada rusak,
pembangunan-pembangunan banyak yang mangkrak. Lalu saya berpikir, selama 30
tahun saya tinggalkan Sabu dan saya pergi ke Amerika, itu tidak ada perubahan
sama sekali. Baik waktu masih di bawah naungan Kabupaten Kupang maupun ketika
berdiri sebagai Kabupaten sendiri, tidak ada perubahan. Jadi, setelah saya
keliling Sabu, kehidupan masyarakat Sabu yang susah, sulit untuk mencari hidup,
mencari uang sulit," tutur dia.
Setelah itu, Orient pulang ke Amerika, dan kembali mengingat permintaan bapaknya pada tahun 2003 lalu.