Yogi menuturkan, kronologi insiden bermula dari
kedatangan aparat ke Desa Wadas, sekitar pukul 11.00 WIB.
"Kedatangan mereka terkait dengan rencana
sosialisasi pemasangan patok untuk keperluan penambangan batuan andesit yang
masih satu kesatuan dengan proyek strategis nasional pembangunan Bendungan
Bener," kata Yogi kepada wartawan, Sabtu (24/4/2021).
Baca Juga:
Aksi Arogansi di SCBD: Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Lachlan Gibson, Siap Evaluasi Total
Aparat kepolisian dan TNI, ucap Yogi, datang
dengan beberapa mobil, lengkap dengan senjata.
Sebelum aparat datang ke lokasi, sejumlah warga
telah lebih dulu melakukan upaya aksi blokade jalan.
"Karena jalan sudah dihadang warga dengan
menggunakan batang pohon, pihak aparat memaksa masuk, termasuk dengan
menggunakan gergaji mesin. Warga dalam posisi duduk sambil bersholawat atas Nabi
SAW," tutur Yogi.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
"Akhirnya, aparat tetap memaksa masuk,
termasuk menggunakan kekerasan dengan cara menarik, mendorong, dan memukul
warga, termasuk ibu-ibu yang sedang bersholawat paling depan," lanjut dia.
Sekitar pukul 11.30 WIB, kericuhan pecah di
lokasi. Bentrokan terjadi antara warga dan aparat.
Menurut Yogi, sejumlah warga dan beberapa
mahasiswa yang bersolidaritas ditangkap secara paksa.