Tak hanya itu, gas-gas beracun seperti hidrogen sulfida dan karbondioksida yang terkandung dalam semburan lumpur juga menimbulkan risiko kesehatan serius.
"Gas hidrogen sulfida yang berbau menyengat seperti telur busuk dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan jika terhirup dalam jumlah banyak. Sementara gas karbondioksida dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan sesak napas, pusing, dan bahkan kematian jika terhirup dalam waktu lama," tulis laporan EGSA UGM.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Serahkan 3.000 Sertifikat Tanah di Grobogan Jateng
Potensi dan Peluang dari Fenomena Alam Ini
Meski menimbulkan kerusakan, fenomena gunung lumpur juga menyimpan potensi. Pemerintah diharapkan bisa mengambil langkah mitigasi sekaligus memanfaatkan fenomena ini untuk kepentingan masyarakat, termasuk membuka peluang sektor baru seperti pariwisata dan industri kreatif.
Dalam laporan EGSA UGM dijelaskan bahwa lumpur yang dimuntahkan oleh mud volcano mengandung unsur mineral bernilai seperti litium, kaolinit, dan kalsit, serta mikroorganisme unik seperti bakteri halofilik.
Baca Juga:
Pria Ludahi dan Pukul Wajah Nenek-nenek di Grobogan Gegara Persoalan Parkir
Kombinasi unsur-unsur ini berpotensi besar untuk dimanfaatkan dalam berbagai sektor, mulai dari industri hingga konservasi lingkungan.
"Potensi ini dapat dioptimalkan melalui penelitian lebih lanjut dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan lingkungan," tertulis dalam laporan tersebut.
Selain sebagai potensi ekonomi, mud volcano juga menjadi objek penelitian ilmiah yang menarik.