Hermanu menjelaskan, belalang kembara akan memilih daerah dengan ketersediaan makanan yang cocok, seperti rumput-rumputan dari famili Graminae.
Apabila fenomena iklim terjadi, ia menyebut populasi belalang kembara akan tinggi dan bermigrasi mulai Januari sampai hujan tidak turun lagi.
Baca Juga:
Soal Polisi Tangkap Istri yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali Buka Suara
Upaya Kementan
Ia menuturkan, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) sejauh ini telah melakukan inistiatif cepat untuk mengatasi persoalan ini.
Menurutnya, Kementan telah mengembangkan dan mengaplikasikan sarana pengendalian non kimia, berupa insektisida biologis (entomopatogen).
Baca Juga:
Video Viral di Medsos Terkait Pembebasan Anggota KKB adalah Hoaks, Kapolres Puncak Jaya akan Jerat Pelakunya UU ITE
"Penggunaan insektisida kimia sintetik akan dihindari karena penggunaan racun insektisida, dapat mengancam kesehatan ternak yang digembalakan secara lepas di savana," ujarnya.
Selain itu, Kementan juga mengalokasikan dana untuk membeli 1 kilogram belalang seharga Rp 5.000. Sebagai gambaran, 1 kilogram belalang berisi 1.000 belalang muda (nimfa) atau 350 belalang dewasa (imago).
Untuk Kabupaten Sumba Timur, dialokasikan dana untuk membeli 10 ton belalang atau setara dengan 10 juta nimfa atau 3,5 juta imago.