"Kita kan ada banyak ya, ada 20 engine. Mungkin tiga bulan (selesai sertifikasi)," kata Elan dikonfirmasi lewat sambungan telepon.
PLTSa Putri Cempa nantinya akan memproduksi listrik sebanyak 8 MW dengan rincian 5 MW didistribusikan ke pelanggan PLN dan sisanya 3 MW digunakan untuk operasional PLTSa sendiri.
Baca Juga:
Kolaborasi Global, PLN Gandeng Sumitomo Kembangkan PLTSa Kapasitas 50 MW di Jawa Barat
Untuk produksi, PLTSa Putri Cempa membutuhkan 545 Ton sampah per hari. Lebih banyak dari kapasitas sampah yang berada di kisaran 350 Ton. Untuk memenuhi kekurangan 195 Ton tersebut, PLTSa Putri Cempa akan mengambil dari tumpukan sampah yang sudah ada di TPA.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyindir Pemerintah Kota Solo dan Provinsi DKI Jakarta tentang pengelolaan sampah yang tidak kunjung beres.
Jokowi menyebut sudah 20 tahun permasalahan sampah di Solo tak rampung. Ia menyebut ada problem pada tipping fee atau bea gerbang yang dikeluarkan pemerintah ke pihak pengelola sampah.
Baca Juga:
Ternyata Begini Cara Sampah Diubah Menjadi Listrik di PLTSa
"Saya pengalaman sejak wali kota sampai sekarang, urusan sampah belum pernah namanya beres. Mau membuat apa, in generator aja urusannya yang namanya tipping fee sampai sekarang di Solo belum," kata Jokowi pada Rakernas Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (21/12).[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.