WahanaNews.co | Peredaran narkotika jenis sabu di Provinsi Papua rupanya sudah mencapai wilayah pegunungan yang sebagian besar wilayahnya sulit diakses transportasi darat.
Dengan harga jual yang tinggi, sabu di wilayah pegunungan Papua umumnya dikonsumsi oleh beberapa jenis pekerja, yang paling banyak adalah para penambang ilegal.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Fauzan si Tukang Jagal di Muara Baru Sempat Kupas Jari Mayat Istri
Diresnarkoba Polda Papua Kombes Alfian menjelaskan, jasa ekspedisi biasanya digunakan para pengedar untuk mengirim sabu masuk ke Papua.
"Narkotika ini masuk ke Papua dari Jakarta, Surabaya dan Makassar. Mereka biasa kirim pakai jasa pengiriman dan kargo kapal," ujar Alfian di Jayapura.
Umumnya pengiriman narkotika di Papua masuk melalui Jayapura dan Mimika, setelah itu baru tersebar ke kabupaten lain.
Baca Juga:
Dalam Sepekan Polres Asahan Bongkar 24 Pelaku Peredaran Narkotika
Kemudian, untuk sampai ke wilayah pegunungan, para pengedar hanya memiliki opsi pengiriman dengan jasa ekspedisi penerbangan karena belum tersedia akses transportasi darat.
Mengenai jumlah pengguna, Alfian belum bisa memastikannya. Hanya ia meyakini cukup banyak pengguna sabu di pegunungan.
"Ini cepat sekali menyebarnya, pengaruh lingkungan sangat menentukan, lalu karena (sabu) barangnya kecil mudah dibawa dan mereka iuran untuk beli, sampai anak remaja sekarang sudah pakai," kata dia.