"Sengaja ini juga tempatnya di tengah desa, sehingga kita harapkan ini menjadi tempat pertumbuhan baru dari ekonomi lokal juga sehingga anak-anak banyak datang ke sini, sekolah ke sini dan SDM bisa naik," imbuhnya.
Tak hanya itu, dengan berdirinya sekolah baru di remote area Ganjar menginginkan anak-anak di sekitar sekolah tersebut bisa lebih dioptimalkan untuk menjadi generasi bangsa yang unggul dan berprestasi.
Baca Juga:
Prabowo Subianto: Kerja Sama dalam Pemerintahan Pasca Pilpres 2024
Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga mengingatkan pihak sekolah dan guru untuk menjaga integritas dan tidak melakukan pungutan apapun kepada siswa.
"Didiklah anak-anak dengan budi pekerti, didiklah anak-anak untuk menjadi anak yang toleran, didiklah dengan ilmu pengetahuan yang bagus sehingga bisa menatap masa depan dengan baik, menyiapkan diri dengan baik. Untuk guru-gurunya harus jaga integritas, jangan ada pungutan," jelas Ganjar.
Sebagai informasi, Ganjar telah menyiapkan anggaran Rp12 miliar untuk memberikan bantuan kepada siswa kurang mampu, di antaranya bantuan seragam sekolah.
Baca Juga:
Ganjar Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Itu Kritikus
Selain itu, Ganjar menambahkan, pihaknya sedang memperbanyak jumlah SMK di remote area yang belum memiliki sekolah negeri di 17 kecamatan se-Jawa Tengah.
Sebanyak 17 daerah tersebut adalah Kecamatan Pagentan, Kecamatan Tawangmangu, Dusun Rahtawu Kecamatan Gebog, Kecamatan Kemalang, Kecamatan Pancur, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Batuwarno, Kecamatan Poncowarno dan Kecamatan Tlogomulyo.
Kemudian di Kecamatan Bejen, Kecamatan Gladagsari, Kecamatan Kalikotes, Kecamatan Tamansari, Kecamatan Ngaringan, Kecamatan Madukara, Kecamatan Kebonarum, dan Kecamatan Wonosamudra.