"Oleh karenanya sangat wajar kalau pihak Google sendiri dipanggil diperiksa dalam kaitan dengan bagaimana proses ini," jelas Harli.
Ia menambahkan, penyidik juga akan mendalami mekanisme pemilihan produk tersebut dan bagaimana penawaran dari Google bisa mengalahkan opsi lain seperti Windows.
Baca Juga:
Vin Diesel Umumkan Film Terakhir ‘Fast & Furious’ Tayang April 2027
"Bagaimana penawaran yang diberikan oleh pihak Google ini sehingga Chromebook ini bisa menjadi pilihan, bukan Windows misalnya, tentu ini akan didalami," tegasnya.
Sebelumnya, Harli mengungkapkan bahwa dalam kasus ini penyidik menemukan dugaan adanya permufakatan jahat.
Salah satunya melalui pengarahan terhadap tim teknis untuk menyusun kajian pengadaan yang seolah-olah mendesak penggunaan Chromebook sebagai sarana pembelajaran.
Baca Juga:
DPR Tunggu Nama Calon Dubes, Puan Ingatkan Pentingnya Pemahaman Global
Padahal, hasil uji coba terhadap 1.000 unit Chromebook pada tahun 2019 sudah menunjukkan bahwa perangkat tersebut dinilai tidak efektif dalam mendukung proses belajar mengajar.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.