Ide dan semangat membuka kampus sendiri pun kian membuncah.
Segera ia mulai mempersiapkan seluruh syarat-syaratnya termasuk mengurus perizinan.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Tiga tahun bolak balik ke Dikti, akhirnya, berkat bantuan salah satu eks mahasiswanya yang saat itu telah menjadi anggota dewan di legislatif, izin kampus miliknya akhirnya mulai dilirik dan diperhatikan oleh pihak Dikti.
Ia pun kembali menghadap Dikti dan menceriterakan maksud dan tujuan dirinya mendirikan kampus.
Pihak Dikti menyarankan agar buka kampus di Banten karena wilayah itu masih perlu mendapat perhatian di bidang pendidikan.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
“Kurang lebih 3 tahun akhirnya izin kampus keluar sehari setelah Natal yaitu pada 26 Desember 2012. Puji Tuhan ini menjadi kado Natal untuk saya,” ujar Arifin.
Sebelum mengantongi izin kampus, tantangan berikutnya ialah Dikti meminta jaminan harus ada di rekening Yayasan Permata Banten dana sebesar Rp 5 miliar.
Arifin kembali memberanikan diri untuk meminta penurunan jaminan kepada Dikti.