Contoh lainnya yaitu di Pulau Semau, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada wilayah itu, guru mengaji DDII didukung LAZNAS.
Dewan Dakwah memberikan masyarakat setempat pelatihan, peralatan, dan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan panen madu dan pengolahannya. Hasilnya tiap bulan mereka dapat memanen 30-35 liter madu.
Baca Juga:
Cabuli 4 ABG, Guru Ngaji di Mojokerto Jadi Tersangka
"Alhamdulillah, bersama Kementerian Agama belum lama ini kami juga meresmikan Kampung Zakat di Morowali Utara. 1000 pohon produktif dan 1000 ton beras disalurkan untuk masyarakat setempat," katanya.
Terbaru, di Kabupaten Bengkalis, para guru ngaji DDII menanam 3.000 pohon mangrove bekerja sama dengan Pemkab Bengkalis, para mitra dan WALHI.
"Ini sedikit di antara banyak bukti bahwa DDII tak pernah main-main dalam mengokohkan dan membangun NKRI," ucapnya.
Baca Juga:
Guru Ngaji di Mojokerto Dibawa ke Kantor Polisi, Diduga Cabuli 4 ABG
Adian menambahkan dalam Rakornas tahun 2022, DDII sudah meluncurkan Fatwa Kebangsaan. Munculnya Fatwa Kebangsaan DDII ini dalam rangka untuk menegakkan NKRI.
"Karena, wawasan kebangsaan bagi DDII sudah pernah dicontohkan dan diteladankan tokoh-tokoh DDII yang juga para pejuang kemerdekaan seperti M. Natsir, Syafruddin Prawira Negara, Mohammad Roem, dan lainya," ujarnya.
Adian mengapresiasi pimpinan MPR-RI yang berkenan ikut melepas keberangkatan para guru ngaji ini.