WahanaNews.co | United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) dan Indonesia Global Compact Network (IGCN) menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja di kantor PBB, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Hal ini menjadi salah satu tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGn) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca Juga:
Realisasi Anggaran Pendidikan Hingga Oktober 2024 Capai Rp463,1 Triliun
Perjanjian ini akan memungkinkan kerja sama antara UNESCO dan IGCN untuk bertindak sebagai katalisator guna mendukung upaya peningkatan akses dan mutu pendidikan di Indonesia.
Ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas dan pelatihan bagi kepala sekolah dan guru untuk meningkatkan manajemen sekolah, bahan ajar dan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum nasional.
"Bicara tentang pendidikan itu artinya kita bicara tentang investasi kepada sumber daya," ujar Y. W. Junardy, Presiden Indonesia Global Compact Network.
Baca Juga:
Pemerintah Sulbar Gandeng Perguruan Tinggi Percepat Pendidikan Vokasi, Termasuk UNM
"Investasi terhadap sumber daya manusia itu adalah salah satu cara paling baik untuk membuat kita semakin baik tentunya dalam hal apapun."
Kerja sama ini juga melibatkan tiga mitra yang dikoordinasi oleh IGCN, yakni Kupuku Indonesia, Yayasan Karmel Keuskupan Malang, dan Yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Banyuwangi.
Nantinya, Kupuku Indonesia, yang merupakan wadah transformasi pendidikan berbasis teknologi, akan memfasilitasi kerja sama dua lembaga pendidikan berbeda basis agama itu dalam bentuk pelatihan, pendampingan serta pengetahuan.