"Karena sekolah adalah lingkaran tanpa putus."
Salah satu hal yang disoroti UNESCO dan IGCN dalam hal mencapai poin keempat SDG, yakni pendidikan berkualitas, adalah dengan membenahi pendidikan karakter. Hal itu ditekankan oleh RP. Ignatius Joko Purnomo, Ketua Yayasan Karmel Keuskupan Malang.
Baca Juga:
Realisasi Anggaran Pendidikan Hingga Oktober 2024 Capai Rp463,1 Triliun
"Bagi kami, pendidikan karakter harus menjadi perhatian dan bagian integral dari sistem pendidikan kita," ujarnya.
Terdapat beberapa nilai dalam pendidikan karakter yang ingin ditonjolkan oleh Yayasan Karmel dalam kerja sama ini.
"Nilai-nilai universal, itu yang terpenting," kata Joko.
Baca Juga:
Pemerintah Sulbar Gandeng Perguruan Tinggi Percepat Pendidikan Vokasi, Termasuk UNM
"Persaudaraan, saling berbagi, solidaritas, toleransi, soal manusia itu sesama, tanpa ada sekat-sekat perbedaan."
Yayasan Karmel sendiri fokus membangun sekolah di daerah-daerah pelosok Indonesia.
"Di mana pemerintah belum bisa menangani, belum bisa hadir dalam dunia pendidikan di sana, kita masuk ke sana, jadi kita lebih ke pelosok-pelosok pedalaman," jelas Joko.