"Berbicara tentang pemulihan dunia dari ancaman perubahan iklim merupakan dialog lintas agama. Kita dipanggil kepada planet yang tanpa batas, untuk bekerja bersama-sama memulihkan dunia. Perubahan iklim adalah dialog lintas agama yang penting karena didasarkan pada iman kita yang mewajibkan kita untuk merawat bumi, menciptakan kesejahteraan, menjamin tatanan hidup yang layak bagi generasi selanjutnya," ujar Arsjad.
Lebih jauh ia menjelaskan perdamaian menjadi persyaratan mutlak untuk segala sesuatu, yang berakar pada ajaran untuk berbuat baik dari semua agama dan keyakinan. Kesejahteraan berkontribusi pada perdamaian karena mengakhiri kesenjangan sosial dan meminimalisir konflik.
Baca Juga:
AM Putut Prabantoro: Pemda di Asia Pasifik Perlu Promosikan Perdamaian Demi Peradaban Dunia
Sementara itu masyarakat adalah subjek dari pengembangan ekonomi, tanpa ada yang ditinggalkan, dan memastikan bahwa bumi tetap dijaga, dirawat, dilestarikan untuk generasi selanjutnya. Perjuangan untuk mewujudkan semua hal itu bergantung pada kolaborasi inklusif, tanpa membeda-bedakan asal usul dan latar belakang.
Paus Fransiskus juga menyerukan hal yang sama terkait panggilan dan solidaritas umat manusia terhadap pemulihan dunia dan lingkungan.
Paus Fransiskus mengajak umat Katolik untuk melakukan pertobatan ekologis, sekaligus memberikan pesan kuat kepada para pemimpin dunia yang hadir di COP-27 di Mesir dan G20 secara serius memikirkan pengurangan jejak karbon dari aktivitas manusia.
Baca Juga:
Jelang Hari Listrik Nasional Ke-79, PLN UP3 Jambi Turut Nyalakan Serentak Light Up The Dream Masyarakat Tidak Mampu Di Provinsi Jambi
Dia menekankan dampak yang tak terkirakan dari bencana ekologis akibat perubahan iklim dan konflik geopolitik, seperti kekeringan, banjir, angin topan, krisis pangan, krisis air, serangan hama dan penyakit, serta ancaman terhadap kehilangan sumber-sumber penghidupan yang layak.
Melalui ensiklik “Laudato Si,” Paus Fransiskus mendorong aksi nyata, dan memberikan pesan universal kepada dunia untuk menghentikan kehancuran bumi, yang disertai dengan degradasi kehidupan umat manusia yang sedang dirasakan saat ini. Dikutip dari Antara. [Tio]