Sehingga, ketika Anda mengalami risiko investasi, maka pos-pos penting pengeluaran wajib Anda seperti uang sekolah, uang belanja, dan lain sebagainya tidak terganggu.
3. Jangan buru-buru dalam berinvestasi
Baca Juga:
Tips Biar Tidak Terjebak Investasi Bodong yang Semakin Menjamur
Junanto tidak menyarankan untuk memilik investasi secara terburu-buru. Sebelum memulai investasi, Anda perlu membekali diri dengan membaca dan mencari tahu informasi terkait dengan investasi tersebut.
"Jadi bukan hanya tech savvy, tapi juga harus financial savvy. Anda harus rajin membaca, boleh sesekali nongkrong, main game, rebahan, tapi jangan terus–terusan agar bisa produktif," ujar dia.
Junanto menambahkan, saat ini investasi bisa dimulai dengan nominal yang rendah, mudah, aman, dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Baca Juga:
DPO Investasi Bodong 'Trading Forex' Dibekuk di Magelang Usai Buron 10 Tahun
Hal ini positif karena mampu mendorong pertumbuhan tren retail investor, khususnya di kelompok usia muda produktif.
"Namun, tentunya pertumbuhan ini harus didukung dengan pemahaman keuangan yang baik agar para pelakunya bisa menjadi investor yang cerdas dan mawas dengan risikonya," tutup dia.
Anda juga perlu mencari tahu di mana Anda akan melakukan investasi, cek legalitas dan izin beroperasi dari OJK, cek rekam jekak perusahaan investasi, hingga manajer investasi yang akan mengelola uang Anda. Hal ini perlu dilakukan agar Anda tidak tertipu investasi-investasi bodong. [bay]