WahanaNews.co | Bali menyedot perhatian delegasi studi ekskursi Energy Transition Working Group (ETWG) G20.
Mereka mengunjungi desa berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) di Desa Keliki, Ubud, Gianyar, Bali.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut 'Power Wheeling' Momok Buat Konsumen Listrik di Indonesia
Mereka melihat langsung tempat pengelolaan sampah dengan pola reduce, reuse, dan recycle (TPS3R), eco-village, dan agrikultur berbasis EBT di salah satu Desa Energi Berdikari binaan PT Pertamina (Persero).
Di Desa Keliki, terpasang delapan titik panel surya (solar PV) dengan total kapasitas terpasang sebesar 28 kWp.
Panel surya yang setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 36.750 kg CO2 per tahun tersebut dipasang secara bersama oleh Tim GoGerilya Kementerian ESDM, Society of Renewable Energy (SRE), dan mahasiswa Universitas Udayana (Unud) Bali.
Baca Juga:
LinkedIn Nobatkan PLN sebagai Tempat Terbaik untuk Berkarir di Sektor Energi di Indonesia
Mereka juga melihat pompa air bertenaga surya berkapasitas 2,5 kWp yang mengalirkan air ke sawah-sawah petani setempat.
Selain ramah lingkungan, pompa surya menjadi solusi permasalahan kekurangan air irigasi.
"Permasalahan di Desa Keliki ini, saat musim kering, airnya kecil dari hulu, tidak sampai ke bawah, sehingga terkendala saat bercocok tanam, bisa dua – tiga minggu.