WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kepercayaan terhadap sebuah brand menjadi fondasi utama dalam membangun interaksi yang kuat dengan konsumen.
Namun, yang tak kalah penting adalah kecepatan dan efektivitas bisnis dalam menjalin komunikasi melalui saluran yang tepat.
Baca Juga:
Kemendag Sempurnakan Aturan Standardisasi untuk Lindungi Konsumen dan Dongkrak Daya Saing Produk Nasional
Hal ini menjadi sorotan utama dalam laporan Consumer Preferences Report 2024 yang dirilis oleh Twilio.
Laporan ini disusun berdasarkan survei global yang melibatkan 3.900 konsumen, termasuk 900 dari kawasan Asia Pasifik (APAC).
Survei ini fokus mengulas preferensi komunikasi konsumen masa kini, mulai dari saluran favorit mereka, dampak pesan bermerk (branded messages) terhadap kepercayaan, hingga bagaimana respons cepat dari brand memengaruhi pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
Baca Juga:
Rugi Triliunan Rupiah, IAW: Kuota Konsumen yang Hangus Jadi ‘Sampah Digital Termahal’
Hasil survei mengungkapkan bahwa 56% konsumen di Asia Pasifik tidak akan melakukan pembelian jika mereka tidak mempercayai suatu brand.
Di Indonesia, pesatnya pertumbuhan e-commerce memicu maraknya penipuan yang berkedok afiliasi atau promosi dompet digital, yang sering kali menggunakan nama besar brand ternama.
Bahkan beberapa penipuan berani memanfaatkan logo OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk mengelabui konsumen.