WahanaNews.co, Jakarta -Kementerian Perindustrian berperan aktif dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk mendukung aktivitas industri kreatif. Sektor ini dinilai memiliki potensi strategis, tidak hanya dikenal karena nilai budayanya yang tinggi, tetapi juga berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional dan mampu berdaya saing di kancah global.
Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) terus menguatkan komitmennya dalam upaya tersebut. Hal ini direalisasikan melalui salah satu unit kerjanya, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Yogyakarta yang rutin menyelenggarakan program pelatihan batik dan tekstil bagi para guru dan siswa di berbagai sekolah.
Baca Juga:
Kemenperin Gandeng JICA Pacu Digitalisasi IKM Komponen Otomotif
Kepala BSKJI Kemenperin, Andi Rizaldi menegaskan bahwa peningkatan kapasitas SDM di sektor industri kreatif merupakan strategi penting dalam memperkuat daya saing nasional.
“Kami ingin menyiapkan generasi muda agar memiliki pemahaman mendalam terhadap seni dan budaya lokal, sekaligus membekali mereka dengan keterampilan yang menjadi modal untuk terjun ke dunia industri kreatif. Salah satu strategi yang kami lakukan adalah dengan memperkuat kapasitas guru serta memberikan ruang eksplorasi bagi siswa,” ungkap Andi dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (26/4).
Menurut Andi, upaya tersebut juga merupakan bagian dari pembangunan ekosistem pendidikan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia industri saat ini. “Pelatihan tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, namun menjadi investasi jangka panjang dalam menciptakan SDM unggul yang siap berinovasi,” tuturnya.
Baca Juga:
LG Keluar Konsorsium Baterai EV, Target dan Jadwal Pengurangan Emisi Karbon Tidak Terpengaruh
Sebagai implementasi dari komitmen dalam pengembangan industri kreatif, BBSPJIKB Yogyakarta merancang dua program unggulan, yaitu Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) untuk para guru, serta Workshop Batik dan Kerajinan Tekstil untuk siswa.
Program PBK ditujukan untuk memperkuat kompetensi teknis para pendidik, sekaligus memperkenalkan standar industri terkini termasuk sertifikasi kompetensi. Dengan begitu, proses pembelajaran di sekolah—khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang kriya dan fesyen—diharapkan menjadi lebih aplikatif dan mampu menghasilkan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja serta menciptakan produk yang bernilai ekonomi.
Sementara itu, untuk para siswa, BBSPJIKB menghadirkan program Workshop Batik dan Kerajinan Tekstil, sebuah sesi pelatihan interaktif berdurasi 3-5 jam. Dalam workshop ini, siswa diperkenalkan pada berbagai teknik kreatif seperti batik tulis, shibori, sasirangan, jumputan, ecoprint, hingga sashiko.