WahanaNews.co, Sumedang - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air mendukung program ketahanan pangan dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui Bendungan Jatigede yang dapat mensuplai irigasi pertanian sejalan dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan nasional.
Staf Ahli Menteri PU Bidang Hubungan antar Lembaga K. M. Arsyad mengatakan, Bendungan Jatigede berlokasi di Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat (Jabar) memiliki kapasitas tampungan sebesar 980,50 juta m3.
Baca Juga:
Tahap Akhir Konstruksi, SPAM Regional Wosusokas Layani Air Minum 60.000 SR di Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Surakarta
“Ini (Bendungan Jatigede), merupakan Bendungan terbesar kedua setelah Bendungan Jatiluhur, untuk menambah volume tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air khususnya di Provinsi Jawa Barat,” kata Arsyad saat mendampingi Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI, Rabu (13/11/2024), di Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Menurut Arsyad, Bendungan Jatigede dengan luas genangan mencapai 3.952 hektar memiliki manfaat sebagai irigasi seluas 87,840 hektar untuk mengairi lahan pertanian di tiga kabupaten, ”Kabupaten Indramayu, Majalengka, dan Cirebon,” terangnya.
Arsyad menambahkan, disamping memberikan manfaat untuk mengairi Daerah Irigasi, Bendungan Jatigede juga sebagai penyedia air baku sebesar 3.500 liter/detik yaitu, Kabupaten Sumedang sebesar 350 liler/detik, Kabupaten Majalengka sebesar 950 lt/detik, Kota dan Kabupaten Cirebon sebesar 1.450 liter/detik, dan Kabupaten Indramayu sebesar 750 liter/detik.
Baca Juga:
Kementerian PU Targetkan TPST Pasuruhan Selesai Akhir Desember 2024
Tidak itu saja, Bendungan Jatigede memiliki manfaat lainya seperti pengendali banjir di Kabupaten Indramayu seluas 14.000 hektar, yakni dengan mengendalikan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Cimanuk, serta penghasil Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 2x55 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung 110 MW. Tidak kalah pentingnya adalah sebagai objek wisata.
Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Adenan Rasyid mengatakan, selain itu Bendungan Jatigede diharapkan dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat sekitar khususnya dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya, serta dapat pula meningkatkan intensitas tanam, khususnya padi, yang tentunya akan meningkatkan ketahanan pangan Indonesia secara nasional.
“Bendungan merupakan salah satu program prioritas Kementerian PU untuk mendukung ketahanan pangan dan ketahanan energi guna mewujudkan pencapaian Asta Cita Kabinet Merah Putih,” terang Adenan Rasyid.